Minapoli Gelar Bincang Udang Edisi Keempat, Arfindee Abru Jelaskan Keuntungan Nursery untuk Budidaya Udang

23 September 2022, 15:54 WIB
Minapoli Gelar Bincang Udang Edisi Keempat, Arfindee Abru Jelaskan Keuntungan Nursery untuk Budidaya Udang. /Tangkap Layar Zoom Meeting/Kabar Besuki/Rizqi Arie Harnoko

KABAR BESUKI - Minapoli menggelar Bincang Udang edisi keempat secara virtual melalui Zoom Meeting pada Jumat, 23 September 2022.

Bincang Udang edisi keempat yang mengusung tema 'Nursery Udang: Strategi Tingkatkan Kuantitas dan Frekuensi Produksi' digelar berkat kerja sama Minapoli dengan Forum Komunikasi Pembenih Udang Indonesia (FKPUI) dan Forum Udang Indonesia (FUI).

Regional Technical Support INVE Arfindee Abru hadir sebagai salah satu narasumber dalam Bincang Udang edisi keempat yang digelar Minapoli hari ini.

Dalam Bincang Udang edisi keempat kali ini, Arfindee Abru menjelaskan mengenai keuntungan nursery terhadap kemajuan budidaya udang di Indonesia.

Baca Juga: Minapoli Gelar Bincang Udang Edisi Keempat, Hasanuddin Atjo Tegaskan Pentingnya Inovasi dalam Budidaya Udang

Dalam pemaparannya, Arfindee Abru menjelaskan bahwa nursery telah menjadi urgensi dalam praktik budidaya udang di Indonesia.

Pasalnya, belakangan ini budidaya udang Indonesia tengah dihantam badai sejumlah penyakit yang berdampak pada menurunnya tingkat produksi nasional.

Salah satu penyakit udang yang menjadi perhatian serius di kalangan pembudidaya Indonesia adalah Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND), di mana penyakit tersebut telah menyebabkan kerugian global sebesar 20 miliar dolar AS.

Kemudian White Spot Disease (WSD) terbukti telah menyebabkan kerugian bagi pelaku budidaya udang di Asia sebesar 2 miliar dolar AS.

Lalu Infectious Myonecrosis (IMND) tercatat telah mengakibatkan kerugian terhadap industri budidaya udang di Brazil dan Indonesia sebesar 1 miliar dolar AS.

Baca Juga: Munas SCI 2022 Gelar Shrimp Farmers Day, Ajak Pelaku Budidaya Udang Buang 'Mental Instan'

Berkaca dari hal tersebut, Arfindee Abru menjelaskan manfaat yang diperoleh ketika nursery diterapkan dengan tepat oleh pelaku industri budidaya udang.

Arfindee Abru mengungkapkan, penggunaan nursery memang tak menjamin hasil panen budidaya udang dalam jumlah fantastis.

Akan tetapi, nursery dapat meningkatkan produktivitas secara jangka panjang, menurunkan cost, dan meningkatkan pendapatan bagi pelaku industri budidaya udang.

"Dengan nursery bisa saja ukuran panennya sama atau lebih rendah, tapi SR nya meningkat, menurunkan cost, dan meningkatkan revenue," kata Arfindee Abru dalam acara Bincang Udang yang diselenggarakan Minapoli secara virtual melalui Zoom Meeting pada Jumat, 23 September 2022.

Baca Juga: Munas SCI 2022 Disambut Positif oleh Industri Terkait Budidaya Udang, Begini Tanggapan Mereka

Lebih lanjut, Arfindee Abru mengungkapkan bahwa industri budidaya udang di Thailand semula belum memiliki perhatian penuh terhadap nursery.

Namun saat ini kata dia, teknik nursery di Thailand sudah berkembang pesat bahkan menjadi primadona di kalangan pelaku industri budidaya udang.

"Lima tahun yang lalu, jumlah nursery-nya rendah karena praktiknya belum matang. Tapi sekarang, nursery technic ini lagi berkembang," ujarnya.

Ada empat hal yang harus diperhatikan oleh pelaku industri budidaya udang dalam manajemen nursery sebagaimana dikemukakan oleh Arfindee Abru.

Empat hal tersebut antara lain kualitas benur, manajemen pakan, bioremediasi, dan transfer (pengiriman).

Jika keempat hal tersebut diperhatikan dengan perhitungan yang tepat, hal tersebut dapat membantu mengoptimalkan produksi hasil budidaya udang secara berkelanjutan.

Selain itu, penerapan nursery dengan tepat sasaran juga dapat meningkatkan angka produksi hasil budidaya udang dalam setahun sekaligus mencapai caring capacity limit yang diharapkan.***

 

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Tags

Terkini

Terpopuler