KABAR BESUKI - Pengamat politik Rocky Gerung tanggapi merah putih yang tak berkibar di final Thomas Cup 2020 dan klaim PDIP atas prestasi Indonesia.
Rocky Gerung mengaku bangga ketika Indonesia merebut kembali trofi Thomas Cup 2020 usai mengalahkan China 3-0 di partai final, namun dia juga menyoroti adanya politisasi prestasi tim bulutangkis Indonesia oleh PDIP.
"Kita bangga semua kemarin karena ada prestasi, tapi itu kebanggaan domestik karena dalam standar internasional tetap diragukan apakah itu betul-betul murni atau di dalam dada berkibar merah putih ada tambahan-tambahan kimia di dalam merah putih itu," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 19 Oktober 2021.
Sebagaimana diketahui, Indonesia tak dapat mengibarkan bendera merah putih saat prosesi victory ceremony di ajang Thomas Cup 2020 karena terkena sanksi oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Rocky Gerung menilai pemerintah melalui Kemenpora tak beres dalam memastikan merah putih tetap berkibar di ajang olahraga internasional karena Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dianggap lalai dalam melaksanakan kewajibannya terhadap WADA.
"Ada yang tidak beres pada pemerintah dalam memastikan bahwa merah putih itu diakui di dunia, bukan diakui oleh partai politik," ujarnya.
Rocky Gerung juga menyoroti klaim PDIP yang menyebut partainya sangat berjasa dalam mengembalikan prestasi Indonesia di ajang Thomas Cup 2020, karena trofi tersebut kembali ke ibu pertiwi di era pemerintahan Presiden Jokowi periode kedua.