Murid Usia 10 Tahun di Jepang Ternyata Tidak Mendapatkan Ujian Sekolah dan Ini Alasannya!

- 16 September 2021, 13:59 WIB
ilustrasi Murid Usia 10 Tahun di Jepang Ternyata Tidak Mendapatkan Ujian Sekolah dan Ini Alasannya!
ilustrasi Murid Usia 10 Tahun di Jepang Ternyata Tidak Mendapatkan Ujian Sekolah dan Ini Alasannya! /

KABAR BESUKI - Murid yang berusia sampai dengan 10 tahun di Jepang masih belum mendapatkan ujian sekolah.

Karena tujuan yang utama di 3 tahun pertamanya adalah mengajarkan sopan santun.

Pendidikan untuk anak sangatlah penting namun di Jepang anak usia 3 tahun pertama harus diajarkan tentang sopan santun.

Baca Juga: 7 Universitas Termahal di Indonesia, Biaya Semesternya Bikin Kamu Melongo

Dan pendidikan anak usia dini itu dimulai dari lingkungan keluarga atau dirumah. Dan pelatihan sebagian besar dikhususkan dirumah.

Karena untuk mengajarkan tata krama, perilaku sosial yang tepat, dan bermain terstruktur, walaupun jumlah verbal dan keterampilan juga tema populer.

Selain TK terdapat sistem yang dikembangkan dengan baik di pusat penitipan anak yang diawasi pemerintah.

99% anak-anak di Jepang terdaftar di sekolah dasar, dan memasuki kelas 1 pada usia 6 tahun.

Baca Juga: Inilah Link Pengumuman SIMAK UI 2021, Coba Simak Bagaimana Cara Mengeceknya

Di Jepang sekolah negeri tidak mewajibkan untuk memakai seragam namun harus menggunakan name tag di saku kiri baju.

Lalu, biasanya ada juga badge di bahu kirinya, yang warnanya disesuaikan dengan tingkatan kelas (misalnya kuning untuk kelas 1). Biasanya tas anak SD dilengkapi dengan peluit kecil (yang dibagikan gratis dari sekolah).

Peluit ini diajarkan kpd anak-anak untuk ditiup kalo bertemu dengan orang asing (tdk dikenal) yang mengganggu.

Baca Juga: Seleksi Mandiri UNS Tahun 2021, Simak Jadwal, Link dan Cek Cara Lengkapnya

Tak lupa juga dengan thermos air minum yang wajib mereka bawa disetiap harinya karena didepan sekolah mereka tidak ada pedagang kaki lima yang berjualan, dan mereka wajib membawa mug kecil untuk tempat berkumur pada saat sikat gigi setelah makan siang.

Lap tangan dan serbet untuk alas makan siang, ternyata semua alat itu dibawa bolak-balik ke sekolah.

Kecuali sikat gigi dan mug (tapi harus dicuci dahulu setiap kali pulang).

Dan para siswa SD di Jepang memiliki tugas melayani makan siang (menuangkan makanan ke piring) teman-temannya (beregu bergantian sesuai piket).

Hal ini dilakukan atas dasar untuk mengajarkan kerjasama tim dari mulai usia dini.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Instagram @infoduniaa_


Tags

Terkait

Terkini

x