Mengupas Tentang Misteri yang Terdapat pada Palung Terdalam di Dunia, Ternyata Ada Kehidupan

- 6 Februari 2021, 13:35 WIB
ilustrasi palung
ilustrasi palung /pemburuombak/

KABAR BESUKI - Berlokasi di Pasifik barat timur Filipina dan rata-rata sekitar 124 mil (200 kilometer) timur Kepulauan Mariana, Palung Mariana adalah bekas luka berbentuk bulan sabit di kerak bumi.

Dengan ukuran lebih dari 1.500 mil (2.550 kilometer). dan lebarnya rata-rata 43 mil (69 kilometer). Jarak antara permukaan laut dan titik terdalam palung Challenger Deep, yang terletak sekitar 200 mil (322 kilometer) barat daya wilayah AS di Guam hampir 7 mil (11 kilometer).

Jika Gunung Everest dijatuhkan ke Palung Mariana, puncaknya masih berada lebih dari satu mil (1,6 kilometer) di bawah air.

Baca Juga: Usai Vaksin COVID, Apa Boleh Bertemu dengan Kekasih? Ternyata Ini Risikonya

Kedalaman Palung Mariana pertama kali dibuat pada tahun 1875 oleh kapal Inggris H.M.S. Challenger sebagai bagian dari pelayaran oseanografi global pertama.

Ilmuwan Challenger mencatat kedalaman 4.475 depa (sekitar lima mil, atau delapan kilometer) menggunakan tali pengeras suara.

Pada tahun 1951, kapal Inggris H.M.S. Challenger II kembali ke tempat itu dengan pengeras suara dan mengukur kedalaman hampir 7 mil (11 kilometer).

Tekanan tertingginya bisa mencapai 8 ton per inci persegi. Dapatkah Anda membayangkan seperti apa tekanan itu?

Jika dibayangkan, tekanan ini seperti 50 unit pesawat jet terbesar atau 1.600 gajah Afrika yang ditumpuk di atas tubuh Anda.

Baca Juga: Negara Bagian Victoria Tidak Ada Laporan Kasus Covid-19, Membuat Australia Open 2021 Khawatir

Ini adalah jenis tekanan yang bisa dirasakan manusia jika seseorang mencoba menyelam ke dasar atau ke Palung Mariana tanpa menggunakan peralatan atau perlindungan apa pun.

Berdasarkan penelitian, Palung Mariana terbentuk 180 juta tahun lalu.

Terbentuk sebagai hasil tabrakan antara dua lempeng. Kedua lempeng itu sendiri berasal dari Lempeng Tektonik Pasifik dan juga dari Lempeng Filipina. Nah, dampak tabrakan inilah yang akhirnya menjatuhkan lapisan-lapisan di mantel bumi.

Adakah kehidupan di sana?

Dilansir Kabar Besuki dari laman resmi theguardian, kapal eksplorasi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Okeanos Explorer, telah melakukan eksplorasi laut dalam di Palung ini sejak 20 April.

Rekaman video dari laut dalam kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh sedang di-streaming langsung di YouTube dan situs web NOAA.

Kendaraan itu sedang menjelajahi dasar laut di monumen nasional laut palung Mariana, komentar diberikan oleh para ilmuwan yang diidentifikasi hanya sebagai "Chris", "Kelley" dan lainnya, beberapa berbasis pantai, beberapa di atas Okeanos Explorer.

Baca Juga: Hati-Hati! Terlalu Lama Melakukan WFH Bisa Mengancam Kerusakan Mata Anda

Dalam pengamatan 20 menit, para ilmuwan menunjukkan bintang laut, dua spons, teripang holothuria dengan ‘warna luar biasa’, hingga tiga jenis anemon yang berbeda, semacam ‘penghuni sedimen’, ikan yang berbentuk seperti tripod tetapi tanpa tripod, dan ‘our second cusk-eel’.

Selain itu juga terdapat ikan Seadevil, merupakan hewan unik pertama yang terdeteksi memasuki Palung Mariana.

Ikan Seadevil merupakan salah satu ikan dengan penampilan yang menakutkan, memiliki semacam penerangan di dekat kepalanya untuk menarik perhatian mangsa yang mendekatinya.

Lampu yang dimiliki ikan jahat ini adalah manfaatnya. Tentunya dengan manfaat yang demikian memungkinkan ikan ini untuk hidup dengan nyaman di dasar laut yang sangat gelap.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: The Guardian


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah