Mengenang 10 Tahun Bencana Tsunami Nuklir Jepang, Pro Kontra Masyarakat Terhadap Penggunaan Nuklir Kembali

- 9 Maret 2021, 18:32 WIB
ILUSTRASI Tsunami,*/PIXABAY
ILUSTRASI Tsunami,*/PIXABAY // Choirun Nisa Ulfa/

Abe mengundurkan diri tahun lalu, dengan alasan kesehatan yang buruk, dan penggantinya yakni Yoshihide Suga, telah mengumumkan tujuan netralitas karbon bersih pada tahun 2050 mendatang

Para pendukung mengatakan tenaga nuklir sangat penting untuk dekarbonisasi. Kritikus mengatakan biaya, keamanan dan tantangan menyimpan limbah nuklir adalah alasan untuk menghindarinya.

"Mereka yang berbicara tentang tenaga atom adalah orang-orang di lingkungan nuklir dan hanya ingin melindungi kepentingan pribadi mereka," kata mantan Perdana Menteri Kan pada konferensi pers pekan lalu.

Demonstrasi massa menentang tenaga nuklir yang terlihat setelah 3/11 telah memudar, tetapi ketidakpercayaan masyarakat tetap ada.

Baca Juga: Mengenal Zoom Fatigue, Kelelahan yang Ditimbulkan Akibat Terlalu Sering Melakukan Panggilan Video

Sebuah survei surat kabar Asahi Februari menemukan bahwa secara nasional, 53% menentang memulai kembali reaktor dan 32% yang mendukung. Di Fukushima, hanya 16% yang mendukung hal tersebut.

“Sepuluh tahun telah berlalu dan beberapa orang telah melupakannya. Restart tidak terjadi, jadi orang berpikir jika mereka menunggu, tenaga nuklir akan hilang,”kata Yu Uchiyama, seorang profesor ilmu politik Universitas Tokyo.

Hanya sembilan dari 33 reaktor komersial Jepang yang tersisa telah disetujui untuk dimulai kembali di bawah standar keselamatan pasca-Fukushima dan hanya empat yang beroperasi, dibandingkan sebelum bencana sebanyak 54 unit.

Baca Juga: Hati-hati, Overthinking Bisa Sebabkan Tubuh Cepat Lelah dan Mudah Sakit, Begini Penjelasannya

Diperkirakan, pada tahun 2050 hanya akan ada 18 reaktor dan akan hilang seluruhnya pada tahun 2069."Jepang adalah negara miskin sumber daya jadi kita tidak boleh begitu saja meninggalkan opsi nuklir. Namun kenyataannya, masa depan tenaga nuklir suram,”jelas Kikawa.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Channel New Asia


Tags

Terkini