Karena itu, menurut dia, tidak begitu mengherankan apabila saat ini terjadi disinformasi luar biasa mengenai informasi Covid-19 yaitu informasi saintifik telah bercampur dengan informasi hoaks yang begitu cepat menyebar di masyarakat.
"Misalnya tentang keburukan dan kelebihan dari tiap vaksin yang digunakan, karena ada instrumen pertarungan kepentingan global," katanya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat, Ustadz Ihsan Tanjung Sebut Pandemi Sebagai Fitnah Duhaima
Dapat diketahui, dunia telah menerbitkan setidaknya 7 vaksin yang telah terdaftar oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Mulai dari Sinovac dan Sinopharm berasal dari Tiongkok, AstraZeneca berasal dari Inggris, Moderna, Pfizer, dan Novavax yang berasal dari Amerika Serikat.
Dari ketujuh vaksin tersebut, setiap jenisnya memiliki kandungan persentase penguatan imun yang berbeda-beda, mulai dari 89 persen hingga 98 persen.***