3 Penceramah Ini Sangat Dirindukan Kehadirannya di Layar Televisi, Meski Telah Meninggal Dunia

- 13 April 2021, 15:11 WIB
 Ilustrasi Tema Ramadhan
Ilustrasi Tema Ramadhan /Rizqi A/PIXABAY/john1cse

Baca Juga: Ruang ICU di Rumah sakit Ontario Penuh! Karena Jumlah Pasien Positif Covid-19 Meningkat Drastis

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Semakin Tinggi, Hal Ini Membuat Kamar Rawat Inap Naik untuk Minggu Kedua Berturut-Turut

Sebagai anak pertama dalam keluarga intinya, almarhum mengemban tugas yang tidak mudah yakni meneruskan perjuangan ayahnya dalam menyebarkan ajaran Islam hingga akhirnya almarhum menginjakkan kakinya di Indonesia.

Meski sempat merasa dipaksa oleh sang ayah, almarhum baru menyadari bahwa didikan orang tuanya untuk rajin sholat dan mempelajari Al-Qur’an merupakan kebutuhan dan tanggung jawab bagi dirinya sebagai seorang muslim ketika telah menginjak usia remaja.

Bahkan, almarhum sukses menghafal seluruh isi Al-Qur’an (30 juz) pada saat masih berusia sebelas tahun.

Ketika hijrah dari Arab Saudi ke Indonesia, almarhum dikenal dekat dengan Ustadz Yusuf Mansur dan dari situlah almarhum mempelajari cara berdakwah dengan pendekatan yang cocok untuk masyarakat Indonesia.

Karena itulah, almarhum bahkan rela mengganti kewarganegaraannya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) sejak 2012 demi mendakwahkan Islam di tanah air.

Almarhum memulai debutnya sebagai penceramah di pertelevisian Indonesia ketika dipercaya TV One untuk tampil di program Damai Indonesiaku sejak 2011.

Dua tahun kemudian (2013), RCTI mempercayakannya sebagai salah satu dewan juri untuk program Hafiz Indonesia hingga akhir hayatnya (sempat absen pada tahun 2019 karena sedang menjalani perawatan di rumah sakit ketika proses shooting berlangsung).

Keberhasilannya menjadi juri Hafiz Indonesia membuat RCTI mempercayakan jasa almarhum untuk mengisi program Kultum dan Doa Harian yang ditayangkan menjelang berbuka puasa sejak 2015.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: berbagai sumber


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah