Transvision Akan Matikan Transponder C Band di Satelit Telkom 4 Mulai Februari 2022 Mendatang

- 15 Desember 2021, 10:19 WIB
Transvision Akan Matikan Transponder C Band di Satelit Telkom 4 Mulai Februari 2022 Mendatang.
Transvision Akan Matikan Transponder C Band di Satelit Telkom 4 Mulai Februari 2022 Mendatang. /Ilustrasi/PIXABAY20

KABAR BESUKI - Transvision dipastikan akan mematikan transponder C Band yang bernaung di satelit Telkom 4 mulai Februari 2022 mendatang.

Transvision melalui akun Instagram @transvisionnusantarahd menyebut bahwa kebijakan untuk mematikan transponder C Band di satelit Telkom 4 sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas tayangannya.

Transvision juga menyebut bahwa kebijakan untuk mematikan transponder C Band di satelit Telkom 4 merupakan bentuk komitmen terhadap kepuasan pelanggannya.

Baca Juga: Trans TV dan Trans7 Kembali Ganti Frekuensi di Satelit Telkom 4 Mulai Besok, Catat Parameternya

Sehubungan dengan rencana untuk mematikan transponder C Band di satelit Telkom 4, Transvision juga mengajak kepada pelanggan layanan Transvision Nusantara HD yang selama ini menggunakan antena parabola jaring untuk berpindah ke layanan Ku Band di satelit Measat 3B dengan menggunakan parabola mini sebelum 1 Februari 2022.

"Halo sobat Nusantara yuk Upgrade segera paket layanan kamu dari C-Band ke Ku-Band sebelum Tanggal 1 Februari 2022 karena ini merupakan wujud komitmen Transvision memberikan layanan terbaik dengan kualitas siaran lebih baik," kata Transvision sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Instagram @transvisionnusantarahd pada Selasa, 14 Desember 2021.

Bahkan, Transvision juga memberikan sejumlah bonus maupun benefit lainnya kepada pelanggan Transvision Nusantara HD yang melakukan migrasi dari layanan C Band ke Ku Band sebelum 1 Februari 2022, termasuk di antaranya gratis all channel selama dua bulan terhitung sejak pertama kali melakukan migrasi.

Selain itu, pelanggan juga dapat menikmati seluruh tayangan yang disajikan Transvision dengan kualitas yang lebih baik, bahkan memperoleh channel dengan kualitas high definition (HD) dalam jumlah yang lebih banyak.

"Banyak bonus dan keuntungannya yang bisa kamu dapatkan seperti Gratis tanpa harus beli paket Migrasi, Tayangan super tajam kualitas HD dan suara lebih jernih, bahkan free 2 bulan all channel sebanyak 110 channel," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Trans7 Kembali Berganti Frekuensi di Satelit Telkom 4 Mulai Hari Ini, Catat Detailnya!

Meski demikian, pengguna layanan Transvision Nusantara HD tetap dapat memanfaatkan receiver yang selama ini digunakan untuk menerima tayangan dari Transvision pada frekuensi C Band untuk mengakses siaran televisi free to air dari satelit Telkom 4 dan lain-lain tanpa harus berlangganan paket apapun, termasuk Trans TV dan Trans7 dalam format SD maupun HD.

Akan tetapi, khusus untuk tayangan MotoGP di Trans7 dan kemungkinan juga beberapa program lainnya di stasiun TV free to air milik Transmedia hanya dapat disaksikan bagi pengguna receiver Transvision Nusantara HD yang sudah beralih menggunakan layanan Ku Band sehubungan dengan adanya pengacakan yang diberlakukan sejak seri MotoGP Belanda 2021.

Perlu diketahui bahwa ini bukan pertama kalinya Transvision mematikan transponder C Band di satelit Telkom 4.

Sebelumnya, Transvision sempat mengakhiri siaran dengan frekuensi C Band di satelit Telkom 1 (pada slot orbit yang saat ini digunakan satelit Telkom 4) secara bertahap mulai akhir 2015 hingga awal 2016 lalu, atau kurang lebih dua tahun sejak rebranding dari brand sebelumnya yang bernama Telkomvision.

Akan tetapi, Transvision kembali mengudara di frekuensi C Band sejak Oktober 2019 ketika layanan Transvision Nusantara HD diluncurkan untuk membidik segmen pelanggan dari kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Baca Juga: Trans7 Pastikan Ganti Frekuensi di Satelit Telkom 4 per 11 Januari 2021, Catat Detail Parameternya!

Sebagai informasi, Transvision telah didirikan sejak 7 Mei 1997 dengan nama Telkomvision oleh empat konsorsium yang terdiri dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), PT Telekomindo Primabhakti dan PT Datakom Asia.

Akan tetapi, Transvision baru mengudara pada pertengahan Desember 1998 dengan jumlah 200 pelanggan awal.

Dalam perjalannya, RCTI dan Datakom Asia kemudian melepas sahamnya di Transvision karena MNC Group ingin fokus mengembangkan bisnis MNC Vision (dulu Indovision) yang telah didirikan dan beroperasi lebih awal yakni sejak 1994.

Sempat berganti-ganti struktur kepemilikan saham, Transmedia akhirnya berhasil mengakuisisi mayoritas kepemilikan saham Telkomvision sebesar 99,54 persen dan mengubahnya menjadi Transvision sejak Mei 2014.

Adapun Telkom melalui PT Multimedia Nusantara (METRA) masih memiliki sisa kepemilikan saham di Transvision yakni sebesar 0,46 persen hingga sekarang.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Instagram @transvisionnusantarahd


Tags

Terkait

Terkini

x