Network
KABAR BESUKI - Pasca Gerakan 30 September 1965, terjadi pembantaian massal anggota simpatisan dan orang yang bermanuver ke PKI.
Pada masa itu bangsa Indonesia berusaha keras mengganyang orang yang mengarah ke jalur PKI tersebut.
PKI sendiri menjadi sasaran para aparat hukum karena telah membunuh 7 Jenderal besar Indonesia.
Seperti dilansir Kabar Besuki dari Youtube Amemoar, 7 Jenderal tersebut dengan keji dibunuh dan dikubur di sebuah lubang yang ditutupi oleh sampah-sampah dan dedaunan kering.
Kejadian tersebut membuat banyak dari aparat hukum yang merasa marah dan jengkel terhadap tindakan Partai Komunis tersebut.
Baca Juga: Tyas Mirasih Diisukan Selingkuh dengan Tengku Tezi, Netizen: dari Jaman Muda Ampun Deh Gak Tobat
Hingga membuat Indonesia menggelar operasi pemberantasan PKI yang dipimpin oleh Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo.
Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo adalah seorang tokoh militer Indonesia. Ia adalah ayah dari Kristiani Herrawati, ibu negara Republik Indonesia, yang merupakan istri dari Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga ayah dari mantan KSAD, Pramono Edhie Wibowo.
Panglima Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) Jenderal soeharto menunjuk orang yang tepat sebagai pemberantas PKI di Indonesia.
Mulai dari Ibu Kota Jakarta, Jawa Tengah hingga Jawa Timur para anggota PKI diberantas habis.
Baca Juga: Foto Bareng Aurel Hermansyah, Warganet Syok Lihat Perut Lesti Kejora: Punya Dede Kayak 6 Bulan
Ada yang mengatakan, akibat operasi tersebut 500.000 anggota PKI berhasil diberantas oleh aparatur kita.
Bahkan Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo pernah mengatakan lebih dari 3.000.000 orang berhasil dibunuh dalam pemberantasan tersebut.
Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo merupakan teman dekat dari Jenderal Ahmad Yani yang merupakan korban kekejaman PKI pada pembantaian 30 September tersebut.
Sarwo Edhi Prabowo sukses menuntaskan tugasnya memberantas PKI sampai ke akar-akarnya.***
