Kisah John Lie Si Pelaut Penyelamat Nasib Indonesia, Sosok Pahlawan yang Tidak Muncul di Buku Sejarah

- 24 Oktober 2021, 19:00 WIB
John Lie Si Pelaut Penyelamat Nasib Indonesia, Sosok Pahlawan yang Tidak Muncul di Buku Sejarah
John Lie Si Pelaut Penyelamat Nasib Indonesia, Sosok Pahlawan yang Tidak Muncul di Buku Sejarah /Wikipedia : Uncredited

KABAR BESUKI – John Lie merupakan sosok pelaut yang disebut-sebut perannya sebagai penyelamat nasib Indonesia.

Laksamana Muda (Purn.) Jahja Daniel Dharma, BMP, juga dikenal sebagai John Lie Tjeng Tjoan lahir pada 11 Maret 1911 dan wafat pada 28 Agustus 1988.

Ia merupakan seorang Pahlawan Nasional Indonesia, adalah salah satu dari komandan angkatan laut berpangkat tinggi selama Revolusi Nasional Indonesia.

John Lie juga punya julukan 'Hantu Selat Malaka' lantaran berulang kali berhasil lolos dari blokade Belanda di perairan zaman Revolusi.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Apresiasi Perjuangan Indonesia Rebut Gelar Juara Thomas Cup 2020: I Love You Full

Dia memulai karir angkatan lautnya sebagai navigator kapal di kapal dagang Belanda, Dia bergabung dengan Kesatuan Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS), sebuah kelompok milisi lokal di Sulawesi selama Perang Kemerdekaan Indonesia Divisi angkatan laut dari kelompok ini kemudian menjadi bagian dari Angkatan Laut Indonesia.

Awalnya, ia ditempatkan di pelabuhan laut Cilacap, Jawa. Dalam beberapa bulan, ia berhasil membersihkan pelabuhan ini dari ranjau, yang ditempatkan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang untuk melawan invasi angkatan laut Sekutu.

Atas jasanya, ia dipromosikan menjadi walikota laut (letnan komandan).

Baca Juga: Gelar Juara Thomas Cup 2020 Kembali ke Indonesia, Fadli Zon: Ini Sebuah Anugerah Bagi Bangsa Kita

Pada awal tahun 1950, saat berada di Bangkok, ia dipanggil untuk bertugas ke Surabaya oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Subiyakto dan diberi komando sebuah korvet, R.I. Rajawali.

Pada periode berikutnya ia memimpin anak buahnya dalam memerangi pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) Maluku dan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

John Lie pernah bergabung dalam beberapa misi penting seperti usaha penumpasan DI/TII Kartosuwiryo.

John Lie pensiun dari angkatan laut pada Desember 1966 dengan pangkat laksamana belakang.

Baca Juga: AHY Ucapkan Selamat atas Keberhasilan Indonesia Rebut Thomas Cup 2020: Terima Kasih, Kita Semua Bangga

Pada tahun 1967 ia mengubah namanya dari John Lie menjadi Jahja Daniel Dharma.

John Lie meninggal dunia karena stroke pada 27 Agustus 1988 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan kalibata, Jakarta.

Atas jasa dan sumbangsihnya kepada negara, John Lie secara anumerta dianugerahi Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden Suharto pada 10 November 1995.

Pada tanggal 10 November 2009 (Hari Pahlawan Indonesia), atas jasa-jasanya kepada negara sebelum dan sesudah kemerdekaan, Jahja Daniel Dharma secara anumerta dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana dan dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas nama bangsa.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: Instagram @gnfi


Tags

Terkait

Terkini

x