Network
KABAR BESUKI - Jenderal dalam suatu angkatan perang sangat berpengaruh dalam kegiatan untuk mengatur dan mengkondisikan pasukan.
Apalagi jika menghadapi suatu perang yang sangat menyita waktu dan tenaga. Pemimpin perang haruslah orang yang sudah mempunyai pengalaman.
Jenderal-jenderal angkatan perang ataupun tentara harus mempunyai pengalaman mumpuni di bidang-bidangnya.
Pasalnya pengalaman tersebut dibutuhkan untuk memecahkan masalah-masalah yang akan dihadapi suatu pasukan.
Selain pengalaman, perlu juga dibutuhkan kepintaran dalam berpikir dan berlogika. Kebanyakan orang yang sudah berpangkat jenderal tersebut mempunyai kepintaran yang menonjol dibandingkan yang lainnya.
Maka dari itu orang-orang yang mempunyai pangkat sebagai jenderal merupakan orang-orang terpilih dalam suatu angkatan perang.
Berikut ini ada 5 jenderal perang terhebat pada saat perang dunia ke-2, seperti dilansir Kabar Besuki dari Instagram @pohon.ilmu.
1. Georgy Zhukov, Uni Soviet
Georgy Zhukov sangat berkontribusi besar bagi Uni Soviet di perang dunia ke-2, ia berhasil menaklukkan Kota Berlin hingga pemimpin dari Jerman bunuh diri.
Georgy Zhukov juga menang di pertempuran Kursk, 90.000 pasukan Jerman yang akan hendak menginvasi Uni Soviet berhasil dihentikan berkat kejeniusan Zhukov dan para pasukannya.
2. Erwin Rommel, Jerman
Erwin Rommel merupakan jenderal terbaik Jerman, kumis kotak menugaskan dia sebagai pemimpin 7th Panzer Division yang sukses dalam pertempuran Ardennes.
Dia juga membantu Italia di Afrika Selatan dalam menghadapi Inggris, berkat Rommel akhirnya Inggris berhasil dipukul mundur.
3. George Patton, Amerika Serikat
George Patton ditugaskan untuk membantu pasukan sekutu di Afrika Selatan, di bawah komandonya, mereka sukses melawan pasukan Blok Axis pimpinan Erwin Rommel.
Ia juga dikirim ke Normandia untuk membantu blok sekutu dan berhasil memukul mundur Jerman. Ini merupakan kemenangan terbesar bagi pihak sekutu.
4. Erick von Manstein, Jerman
Erick von Manstein adalah salah satu jenderal Jerman. Dia bahkan hampir menaklukkan Stalingrad, sebelum Uni Soviet berhasil memukul mundur Jerman.
Namun, tahun 1944 ia diberhentikan karena terlalu sering berbeda pandangan tentang strategi perang dengan pimpinannya.
5. Tomoyuki Yamashita, Jepang
Tomoyuki Yamashita diutus untuk menaklukkan Malaysia dan Singapura dari jajahan Inggris, ia berhasil hingga Inggris mengalami kerugian yang sangat besar.
Namun, pada tahun 1944 ia ditugaskan untuk mempertahankan Filipina dan mengalami kegagalan hingga Jepang menyerah pada tahun 1945.***
