Rahasia Seorang Jusuf Hamka Adalah Ridho Allah, Babah Alun: Kalau Mau 3 atau 4 Periode Jadilah Pengusaha

- 14 April 2022, 16:54 WIB
Inilah rahasia Jusuf Hamka
Inilah rahasia Jusuf Hamka /Youtube Helmy Yahya Bicara/

KABAR BESUKI - Muhammad Jusuf Hamka atau dikenal dengan Babah Alun adalah seorang pengusaha muslim Tionghoa-Indonesia.

Jusuf memeluk muslim saat bertemu Buya Hamka di usia 23 tahun, pada 1981 dan menjadi seorang mualaf tanpa adanya penolakan dari keluarga, ia tumbuh dan dibesarkan di lingkungan keluarga Tionghoa yang terpelajar.

Jusuf juga merupakan pendiri Warung Nasi Kuning untuk kaum Duafa, Jusuf mendapatkan nama belakang Hamka setelah diangkat Buya Hamka menjadi anak.

Baca Juga: Guntur Romli Kritik Yusuf Mansur Soal Investasi-Dugaan Penipuan: Astaghfirullah, Ustadz Kok Imagenya Duit Aja

Dilansir Kabar Besuki melalui YouTube AH Podcast, disini Jusuf Hamka akan menceritakan perjalanan hidupnya hingga bisa menjadi bos tol, dan berharap agar Indonesia ketika Presiden Jokowi berganti yang mempunyai ritme speed minal sama dengan Jokowi.

“Jujur kita harus mencari orang yang nantinya kualitasnya paling tidak sama dengan Pak Jokowi, syukur-syukur kalau lebih, negara ini sudah bisa berlari walaupun lari santai, kita harapkan ritme speednya syukur-syukur bisa melebihi Pak Jokowi, supaya pembangunan kita lebih baik, kita lihat dari Jakarta menuju Jawa Timur sudah terhubung dengan jalan tol, kalau kereta sudah dari dulu, cuma kita bangga punya MRT, sebentar lagi LRT, dan kita juga harus bangga punya terowongan terbesar dan terbaik di Cileunyi Sumedang Cisumdawu, itu di jalan tol akan menghubungan Jatinangor sampai ke Cirebon, yang biasanya bisa 4 jam dari Bandung, Inshaallah 1 sampai 1,5 jam,” tandas sang bos tol itu.

Suami dari Aurel Hermansyah itu memberikan pertanyaan terkait bagaimana bisa menjadi seorang Jusuf Hamka yang bijak dan bisnis dimana-mana.

Baca Juga: Tanda-tanda Kucing Sedang Mengalami Depresi, Pecinta Kucing Wajib Tahu!

“Jadi sebenarnya pembangunan sangat banyak yah pak sebenarnya, kalau Pak Jusuf Hamka terkenal di sosmed itu bijak, bisnisnya banyak, kalau mau jadi Pak Jusuf Hamka modalnya apa pak?” tanya Atta.

Jusuf menanggapi dengan sangat singkat dan padat bahwa rahasianya adalah ridho Allah.

“Saya rasa modalnya cuma Ridho Allah,” jawab jelas dan singkat Jusuf.

Sang YouTuber itu juga kembali bertanya tentang awal mula menjadi pengusaha jalan tol, karena untuk membangun jalan tol dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

“Dulu inget gak sih kalau bikin, kan aku tahunya Pak Jusuf Hamka ini pengusaha jalan tol, kan kalau bikin tol triliunan ya? itu awalnya bikin tol modal dari mana? apa pinjaman dari bank kah, atau pinjam dari siapa,” tanya Atta dengan serius.

Baca Juga: Harga Pertalite dan Gas LPG 3 Kilo Berencana Bakal Naik, Luhut: Itu Bertahap Dilakukan oleh Pemerintah

Laki-laki usia 64 tahun itu kembali menanggapi pertanyaan dari Atta, bahwa awalnya dia tidak langsung menjadi pengusaha jalan tol, melainkan hanya membeli saham dari perusahaan tersebut, dengan kemampuan analisis nya yang baik dia mampu menjadi dirut dan mengusir pemegang saham dari asing.

“Nah, ini memang orang tidak pernah tahu, rezeki anak sholeh lagi, saya pertama gak bikin jalan tol yang bikin founder-founder, pertama yaitu jalan tol dalam negeri, tapi karena perusahaan tol ini Go-Public waktu itu habis reformasi harga saham bisa 10 kali dibawah harga pasar akan sampai 200-300 perak, mestinya pasaran 3000, nah saat itu saya ada duit sedikit saya mulai beli-beli juga, terus saya sempat 12%, kemudian 2002 saya dikeluarkan, waktu itu saya komisaris, terus saya didalam hati wah, saya masih harus beli lagi saham supaya saya bisa comeback, ternyata barang juga gak ada, dilalah tahu-tahu pemegang saham berantem, berantem dan saya ditawarkan mau gak jadi dirut, tugasnya ngapain, terus dia nanya lo berani atau takut, kalau gak nyolong gue berani, jadi dirut dong, yaudah bismillah” jelas Jusuf.

Baca Juga: Biaya Haji Resmi Naik Jadi 39,8 Juta, Masyarakat Bingung: yang Harus Dibayar Jamaah 39,8 Jt atau 81,7 Jt?

Pengusaha yang sering disapa Babah Alun ini juga menjelaskan bahwa dia berani mengambil resiko dan sangat percaya diri dengan apa yang diambilnya, bahkan demi mengusir asing dia membuat isu-isu yang akhirnya membuat asing menjual sahamnya.

“Saya kan orang tua asli Kalimantan Timur besar di Sungai Mahakam ada buaya, pesut, lumba-lumba berani kok, masak ngadepin yang di darat gak berani, waktu itu saya disitu masuk jadi dirut, waktu itu saya lihat pemegang sahamnya asing, asing, itu sampai 38-40%, otak saya langsung travelling bagaimana caranya saya bikin asing ini muntah sahamnya, saya kocok aja dengan isu-isu, karena saya dirut, isu-isu yang cukup membuat mereka khawatir, akhirnya asing lepas,” Ujar Babah.

Babah Alun pun menyusun rencana bersama teman-temannya dan membuat statement, setelah saham asing dijual, dia pun memberikan penawaran jika ada yang menjual sahamnya ke dia, dia akan memberikan untung sebesar sepuluh persen selama tiga bulan.

Baca Juga: Gilbert Gottfried Pengisi Suara Burung Beo di Disney Aladdin Meninggal Dunia di Usia 67 Tahun

“Sebelum saya kocok saya kumpulkan teman-teman konsesi, saya akan kocok dan kumpulin duit kita beli ini dari asing dan akhirnya saya buat statement, asing benar-benar melempar saham, dikumpulin sama teman-teman saya karena saya kenal semua konsesi," Ujarnya.

"Mereka boleh jual balik ke saya dengan saya kasih untung sepuluh persen selama tiga bulan, atau kalau mau ikutan mereka bisa pegang itu, tapi rata-rata mereka lebih tertarik kepada keuntungan tiga bulan sepuluh persen, jadi langsung cash in aja, saya beli dan lo gak sayang ni dalam perusahaan ada duit seratus miliar, gak gak yang penting saya cash in aja," tambahnya.

"Dapat untung sepuluh persen. Mereka minjemin seratus milyar bisa dapat seratus sepuluh milyar, kalau satu triliun mereka dapat satu koma satu triliun itu cepat dalam waktu tiga bulan, buat mereka realistis tahu barang di dalam wajar-wajar aja jadi mereka minta cash in," ucap Babah.

Baca Juga: Di depan Puan Maharani dan Petinggi PDIP, Cak Nun Sebut Indonesia Negara 'Besar' Tapi Presidennya Belum Tepat

"Kalau saya kan tahu di dalam barang ini bagus gue bilang sama mereka, lo gak mau ikut, mereka gak confident untuk ikut, akhirnya saya ambil utang ke mereka, alhamdulillah utang beres dan alhamdulillah dari anak jalanan jadi punya tol dikit,” jelas Babah Alun.

Papa Ameena itu kembali bertanya tentang opini Jusuf Hamka terkait tiga atau empat periode.

“Tapi yang memang aku lihat yang aku dengar yang aku cerna kalau di politik kan ada dua periode ini mau tiga periode aja sulit, empat periode, pengusaha kayak Pak Jusuf Hamka ber periode-periode pun bebas ya pak ya?” tanya sang YouTuber.

Baca Juga: Ucapan Doa Yusuf Mansur ‘Ngomong Sama Allah Nggak Ada Aturan’ Dinilai Tak Punya Adab, Dikecam Netizen

Babah pun menanggapi dengan santai kalau ingin tiga atau empat periode lebih baik jadi pengusaha.

“Kalau mau tiga periode atau empat periode jadilah pengusaha jangan jadi penguasa,” jawab tegas Jusuf.

Atta Halilintar masih belum puas dan kembali bertanya mungkin seorang pengusaha itu tenang.

“Karena pengusaha lebih tenang kali ya?” tanya penasaran suami Aurel itu.

Jusuf kembali memberikan jawaban kalau pengusaha yang mengatur perusahaan-perusahaannya adalah dia sendiri, tapi kalau dibandingkan dengan Rusia dan China sekarang negara mereka tidak ada batasan periode.

Baca Juga: Ucapan Doa Yusuf Mansur ‘Ngomong Sama Allah Nggak Ada Aturan’ Dinilai Tak Punya Adab, Dikecam Netizen

“Tenang juga gak tetapi karena dia pengusaha dia yang mengatur perusahaan-perusahaan dia tapi kalau negara atau negeri ini bukan kita yang punya, punya orang banyak jadi tidak boleh kita, dan kita memang konstitusinya dua periode tetapi tidak boleh lupa dan lihat kemakmuran China sekarang, kemakmuran Rusia sekarang itu dia sekarang tidak ada batasan periode,” kata Hamka.

Si bos tol itu menjelaskan secara rinci tentang kekuatan dari China di Asia Tenggara dan bahkan saat ini Amerika tidak takut Rusia melainkan dia lebih takut dengan China.

“Si China itu bahkan Xi Jinping itu seseorang The Powerful di Asia Tenggara bahkan mungkin Amerika gak takut dengan Rusia tapi takut dengan China, populasi penduduknya bisa mencapai satu setengah miliar orang dan kita lihat barang China itu bisa meniru Amerika walaupun kualitasnya dibawah sedikit, tetapi kita lihat mobil-mobil listrik sekarang, China mulai mendominasi dengan kualitas yang lebih advance daripada Amerika,” jelas Jusuf Hamka.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube AH Podcast


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x