Wisata Kuliner Kampung Mandar Banyuwangi, Bilik Kuliner Mirip Seperti di Belanda

25 Juli 2020, 15:21 WIB
Wisata Kuliner Kampung Mandar Banyuwangi /

KABAR BESUKI - Sambut masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) alias new normal. Pelaku wisata Banyuwangi tak ingin berhenti berkreasi. Seperti hal baru yang terlihat di kawasan kuliner Kampung Mandar dengan membuat bilik kuliner steril untuk pengunjung layaknya sedang berada di Belanda.

Wisata kuliner ini berlokasi di Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, yang tak lain adalah kawasan sekitar muara Pantai Boom. Dikarenakan suasana berada di sekitar pantai, tentunya menu utamanya khas daerah sekitar pantai, ikan bakar.

Dilansir KabarBesuki dari banyuwangikab.go.id,"Terima kasih teman-teman nelayan Kampung Mandar, dinas terkait, kecamatan, dan Bank Jatim yang memberi dukungan. Kehadiran tempat kuliner unik seperti ini memberi semangat kepada kita semua untuk bekerja lebih kreatif memulihkan ekonomi lokal setelah dihajar dampak pandemi Covid-19,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat meresmikan kawasan kuliner itu, Jumat (24/7/2020).

Baca Juga: Meski Pasien Positif Covid-19 di Pacitan Tetap Jalani Ijab Kabul Pernikahan

Kampung ini dulunya adalah kawasan yang terkesan kumuh. Perlahan, dengan pendampingan Dinas Kelautan dan Perikanan, sejak tiga tahun lalu keluarga nelayan membuat warung-warung dengan menu ikan laut. Kawasan tersebut pun mulai berubah.

"Pada 2018, mulai digelar festival pasar ikan sebagai strategi agar kawasan berubah menjadi lebih bersih. Warung kami promosikan, dinas terus mendampingi, akhirnya warga mulai mendapat tambahan pemasukan. Selama pandemi pasti jeblok, makanya sekarang kita bangkitkan lagi, termasuk dengan model bilik kuliner steril semacam ini,” ujarnya.

Baca Juga: Polisi Ungkap Kasus Tewasnya Editor Metro TV Akibat Bunuh Diri, Pisau Dibeli Sendiri Oleh Korban

Di kawasan tersebut terdapat 10 bilik kuliner steril. Para pemilik warung melayani pengunjung dengan pelindung diri. Dinas Kesehatan dilibatkan terjun langsung mendampingi proses memasak agar selalu higienis.

Para tamu duduk di dalam bilik tertutup yang transparan. Di dalam bilik disediakan meja dan kursi yang selalu dibersihkan setelah dipakai.

”Higienitas alur produksi, mulai dari mendapatkan ikan sebagai bahan baku, proses memasak, sterilisasi alat masak, hingga penyajian; semua rangkaian itu harus dipastikan higienis,” pesan Anas.

"Ini adalah restoran ikan milenial. Saya yakin, warung-warung di sini akan kembali bergeliat, inovasi warga pun muncul. Insya Allah ini jadi modal kita untuk berjuang memulihkan ekonomi,” papar Anas.

Baca Juga: Polisi Bali Berhasil Tangkap Buronan Interpol Kasus Penipuan Investasi Marcus Beam

Berbagai makanan disediakan di kawasan kuliner tersebut. Ada ikan bakar, tahu walik berisi daging, hingga palapa sampan khas nelayan alias ikan pindang berkuah yang super segar.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi, MY. Bramuda, menambahkan, tempat ini awalnya terinspirasi dari konsep restoran yang ada di Belanda.

“Kita sedang atur tidak ada kontak antara pelayan dan pengunjung. Jadi pengunjung datang langsung masuk ke bilik, lalu pelayan datang melayani pemesanan dengan tetap berada di luar bilik yang transparan. Demikian pula saat pembayaran. Jadi tidak ada kontak dekat pelayan pengunjung,” jelasnya.

“Ke depan, konsep ini akan diterapkan di sejumlah sentra kuliner lainnya,” imbuh Bramuda. ***

 

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: banyuwangikab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler