Tempat Wisata Baru, Pamekasan Kembangkan Eduwisata Garam di Pesisir Pantai dan Bisa Susuri Hutan Mangrove

- 18 April 2021, 03:00 WIB
Foto petani garam sedang panen//Antara
Foto petani garam sedang panen//Antara //Aini/

"Jadi, selain sebagai destinasi wisata, eduwisata garam yang kami kembangkan ini juga akan berfungsi menjadi sarana edukasi kepada masyarakat tentang proses pengolahan dan pemanfaatan garam," kata kepala desa perempuan itu.

Ia menuturkan pada 4 April 2021, eduwisata garam itu telah resmi diluncurkan dan masyarakat sekitar sudah bisa menikmati berbagai jenis fasilitas yang ada di sana.

Di lokasi eduwisata garam ini, pengunjung disuguhkan tentang teknik dan cara memproduksi garam, serta berbagai sarana menarik lainnya untuk melakukan swafoto bersama keluarga.

Pengunjung juga diperkenalkan dengan pengembangan hutan mangrove dengan perahu kecil yang disediakan oleh pihak pengelola.

Baca Juga: Memiliki Penyakit Mental, Pria Bersenjata yang Membunuh 8 Pekerja di Situs Indianapolis FedEx Ditahan

Masyarakat juga bisa mengetahui secara langsung produksi garam, dari etalase produksi garam yang disediakan oleh pengelola di lokasi ini.

"Dan melalui eduwisata garam ini, kami berharap akan ada nilai tambah dari pendapatan asli desa yang akan kita terima nanti," kata Direktur DUMDes Mutiara Saghere Taufiq Hidayat.

Ia menuturkan pendapatan asli Desa (PADes) Bunder pada 2020 sebesar Rp32,3 juta dengan perincian, Rp31 juta dari sewa tanah kas desa dan Rp1,3 juta dari penjualan garam yang dikelola warga di desa itu.

Baca Juga: Menurut Pelitian, Pria Perokok Terlihat Tidak Menarik di Mata Wanita, Ini Alasannya

Menurutnya, dengan dibangunnya eduwisata garam ini, PADes nantinya bisa meningkat, mengingat keberadaan eduwisata ini bisa dipastikan akan memiliki dampak sistemik pada sektor usaha lainnya, seperti perdagangan oleh para pelaku usaha mikro yang ada di desa tersebut.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA Jatim


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x