Kota Chiang Mai Masuk dalam Jajaran Kota Paling Tercemar di Dunia, Ternyata Karena Hal Ini!

11 Maret 2021, 20:43 WIB
ILUSTRASI Kebakaran, /Choirun Nissa/*/PIXABAY

KABAR BESUKI - Thailand bagian utara krisis karena sedang tercemar udara beracun. Perbukitan dan pegunungannya terbakar oleh kebakaran hutan, dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) melewati ambang batas berbahaya.

Menurut pembacaan AQI oleh Departemen Pengendalian Polusi, lima provinsi utara mencatat kualitas udara yang tidak sehat hingga berbahaya pada hari Kamis 11 Maret 2021. Provinsi-provinsi ini termasuk Mae Hong Son (350), Chiang Mai (248), Chiang Rai (291), Tak (219) dan Lamphun (213).

Pembacaan AQI di atas 100 dianggap tidak sehat, sedangkan level di atas 200 dianggap sangat tidak sehat. Bacaan lebih dari 300 biasanya dianggap berbahaya.

Baca Juga: Waspada! Bahaya Kesehatan Tersembunyi Bagi Anak-Anak Ketika Mengambil Selfie dengan Teman

Baca Juga: Begini Manfaat Penyembuhan Bagi Tubuh Menggunakan Terapi Air, Salah Satunya Bisa Meringankan Wasir

Data dari IQAir, mitra teknologi Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menunjukkan bahwa kota Chiang Mai termasuk di antara tiga kota paling tercemar di dunia pada Kamis sore.

Hingga kini, lebih dari 1.400 titik api terdeteksi di wilayah utara mengalami peningkatan yang cukup besar dari 352 pada 1 Maret lalu. Beberapa di antaranya adalah akibat dari kekeringan dan panas terik, sementara yang lain disebabkan oleh pembakaran oleh petani petani untuk membersihkan lahan pertanian.

Ketika situasi semakin intensif, banyak sukarelawan telah bergabung dengan petugas pemadam kebakaran dari Departemen Kehutanan Kerajaan untuk membantu mengendalikan api di provinsi utara. Salah satunya adalah pilot berusia 36 tahun asal Bangkok, Rapeepol Yaparohit.

Baca Juga: Pawai Ogoh-Ogoh dalam Rangka Menyambut Nyepi 2021 Berencana Ditiadakan! Simak Penjelasannya

“Bagi saya, kebakaran hutan adalah masalah serius dan saya ingin membantu mereka. Kami menggunakan teknologi seperti GPS, drone, dan aplikasi seluler untuk menemukan petugas pemadam kebakaran di hutan serta lokasi kebakaran. Drone membantu memberikan gambar udara dari area tersebut, yang berguna saat kita tidak terbiasa dengan geografi,”jelas Rapeepol.

Menurut Rapeepol, tidak ada jalan yang dilalui dengan baik untuk mencapai api. Rapeepol mengatakan, “Kita perlu menggunakan pisau untuk membuka jalan. Jadi, tersesat itu mungkin dan itulah mengapa kami memiliki tim terdepan untuk membuka jalan. Beberapa orang akan menandai jalan dengan potongan kain agar kami tahu jalannya kembali".

Baca Juga: Jangan Lupa Bermimpi, Lirik Lagu Coldplay ‘A Sky Full of Stars” Beserta Terjemahannya

Baca Juga: BTS Cover ‘Fix You’ dari Coldplay, dan 6 Cover Lagu Coldplay Lainnya yang Luar Biasa

Sekedar informasi, antara 1 Januari dan 5 Maret, Kantor Kesehatan Umum Chiang Mai telah melaporkan 31.788 kunjungan medis pasien dengan masalah kesehatan terkait polusi udara, termasuk asma, bronkitis, rinitis kronis, dan sindrom koroner akut.

Bagi petugas dan relawan, keselamatan saat ini adalah kunci. mereka diharuskan memakai masker wajah yang dapat menyaring partikel mikro dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer. Kekhawatiran lain juga perlu diwaspadai seperti kecelakaan kerja, jatuh dari bukit, dan kelelahan.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler