Memperingati Hari Hutan Sedunia, Ini 3 Hal Sederhana yang Dapat Anda Lakukan untuk Mengurangi Penebangan Liar

21 Maret 2021, 10:15 WIB
Foto: Ilustrasi Hutan /Rizqi A/. /PIXABAY/8982496

KABAR BESUKI – Tanggal 21 Maret diperingati sebagai hari hutan sedunia berdasarkan resolusi PBB 67/200 yang telah ditetapkan menjelang akhir tahun 2012 lalu.

Penetapan hari hutan sedunia tersebut didasari atas terjadinya perubahan iklim yang melanda dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satu isu terkait kehutanan di dunia khususnya Indonesia yang sering terjadi adalah maraknya penebangan atau pembalakan liar yang kerap dilakukan oleh sejumlah oknum tertentu demi memperoleh sejumlah keuntungan material.

Baca Juga: Berbanggalah Orang Indonesia! Inilah 5 Manfaat Tersembunyi dari Minum Kopi, Termasuk Menurunkan Berat Badan

Baca Juga: Game PlayerUnknown's Battleground Mobile (PUBG) Tunjuk Pevita Pearce Sebagai Brand Ambassador

Baca Juga: Sempat Konflik dengan Krisdayanti, Ashanty: Beberapa Bulan Lalu, Kita Bermasalah dan Enggak Enak Banget

Akan tetapi, Anda dapat melakukan berbagai hal-hal kecil berikut ini untuk mengurangi tindakan tersebut sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber:

  1. Mengurangi Pemakaian Kertas Kerja (Hardcopy)

Dalam dunia kerja, mungkin seringkali Anda memerlukan sebuah dokumen atau kertas kerja dalam bentuk hardcopy untuk kebutuhan administrasi meski saat ini teknologi sudah semakin canggih.

Penggunaan kertas yang berlebihan ternyata memiliki potensi yang cukup besar dalam hal meningkatkan level kerusakan lingkungan, karena tingginya permintaan terhadap kertas juga memicu tingginya kasus penebangan hutan secara besar-besaran.

Solusinya, gunakan prinsip paperless atau dokumen elektronik untuk mengurangi tingginya permintaan terhadap kertas, bahkan cara ini jauh lebih efisien jika ditinjau dari segi biaya yang harus dikeluarkan.

  1. Mengurangi Penggunaan Tisu

Sebagian keluarga kecil juga memiliki kebijakan terhadap seluruh anggotanya untuk tidak menggunakan tisu sama sekali atau setidaknya mengurangi penggunaan barang tersebut.

Baca Juga: Mari Mengingat Kembali Sejarah Pembangunan pada Jembatan Suramadu

Baca Juga: PT Angkasa Pura II dan AirNav Indonesia Konfirmasi Kronologi Tergelincirnya Trigana Air Boeing 737-500

Ketika Anda pilek atau bahkan menangis, Anda akan sesegera mungkin mengambil tisu untuk membersihkan air yang keluar dari hidung atau mata Anda.

Tanpa disadari, semakin banyak kebutuhan produksi tisu ternyata juga meningkatkan potensi terjadinya penebangan hutan secara masif.

Sebagai solusinya, Anda dapat menggunakan kain serbet atau sejenisnya sebagai pengganti tisu yang dapat Anda gunakan berkali-kali (dan dapat dicuci secara berkala).

  1. Digitalisasi Sebagai Pengganti Aktivitas Tradisional Berbasis Kertas

Kemajuan teknologi yang disertai dengan adanya upaya digitalisasi di berbagai sektor rupanya juga memiliki andil dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup terutama berkaitan dengan kehutanan.

Saat ini penggunaan uang elektronik hingga dokumen elektronik sudah menjadi barang umum yang dapat diakses oleh hampir setiap orang hanya dengan bermodalkan gadget.

Baca Juga: PSSI Beberkan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Positif Covid-19

Baca Juga: Stop! Jangan Pernah Lakukan Body Shaming pada Siapapun yang Mengalami Kenaikan Berat Badan di Masa Pandemi

Baca Juga: Simak Cara Cadangkan Aplikasi Whatsapp Berikut Agar Data Tidak Hilang atau Terhapus

Mengalihkan 99 persen aktivitas berbasis kertas (termasuk untuk keperluan dokumentasi berupa photoshoot) dapat membantu mengurangi intensitas penebangan hutan yang dilakukan oleh sejumlah korporasi produsen kertas.

Sebab, bahan baku pembuatan kertas berasal dari pulp kayu yang ternyata bersumber dari pohon yang ditebang di sejumlah hutan.

Jadi, mulailah untuk mengurangi penggunaan kertas secara bertahap demi kelestarian lingkungan hidup yang lebih baik untuk generasi mendatang.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler