PDIP Sumbar Minta Kemendag Kaji Ulang Rencana Impor Beras, Alex Indra: Jangan Ambil Jalan Pintas

24 Maret 2021, 10:59 WIB
Foto: Ilustrasi Beras /Gisela R//Pixabay/lightluna94

KABAR BESUKI - Alex Indra Lukman selaku Ketua PDI Perjuangan Sumatera Barat, meminta jajaran Kementerian Perdagangan mengkaji ulang rencana mengimpor beras.

Alex meminta agar Kemendagri tidak hanya berhitung di atas kertas mengenai kebutuhan beras nasional namun lebih fokus pada pengelolaan dan perencanaan produksi beras oleh petani lokal.

“Luas lahan bisa diukur, panen bisa dihitung, konsumsi bisa diperkirakan, bahkan cuaca juga bisa diprediksi untuk menentukan mulai masa tanam. Sekarang, kok impor beras yang diwacanakan,” kata dia, melalui keterangan tertulis di Padang, dikutip Kabar Besuki dari laman Antara pada 24 Maret 2021.

Baca Juga: Miliki Kamar yang Berantakan Ternyata Menunjukkan Sikap Negatif Pemiliknya, Salah Satunya Keras Kepala

Baca Juga: Langkah-Langkah Berikut Bisa dijadikan Pilihan Agar Doa Lebih Cepat Diijabah

Baca Juga: Heboh, Nama Penerima Serifikat Vaksinasi Harus Sesuai dengan Paspor 'Yg Vaksin Jgn Lupa' [Cek Fakta]

Ketua PDI Perjuangan Sumatera Barat tersebut berpendapat bahwa akibat wacana impor beras itu membuat jatuh harga beras di tingkat petani.

“Sekarang zaman sudah susah, pandemi Covid-19 membuat roda ekonomi bergerak sangat lambat, jangan malah menambahinya dengan wacana yang melukai perasaan wong cilik,” kata dia .

Selain itu Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah merilis luas baku tanah sawah di Indonesia pada 2019 seluas 7,46 juta hektare atau tepatnya 7.463.948 Hektare.

Kemudian Kementerian Pertanian melalui Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) telah merilis, dalam kurun waktu 2015-2019, telah berhasil mencetak sawah baru seluas 224.977 Hektare.

Penambahan ini, diperkirakan akan menambah produksi beras nasional sebanyak 673.326 ton per tahun dengan rata-rata produksi tiga ton per Hektare.

“Jangan biasakan ambil jalan pintas, untuk memenuhi cadangan beras Bulog yang diamanahkan sebesar 1-1,5 juta ton per tahun," dia.

Baca Juga: Korea Utara Uji Coba Rudal Jarak Pendek, Presiden AS Biden: Tidak Banyak yang Berubah

Baca Juga: DPR Apresiasi Sikap Menpora Bela Bulutangkis Indonesia, Syaiful Huda: Kita Tidak Ingin Kejadian Ini Terulang

Baca Juga: Kilas Balik: KPK Menggeledah Kantor Pusat Bank Panin, Hingga Polisi Amankan 2 Pelaku Penikaman di Manokwari

Ia mengatakan koordinasi Kementerian Pertanian beserta jajaran dengan pemangku kebijakan harus lebih intens.

"Jangan ego lembaganya saja yang dikedepankan. Mari kita sama-sama bergotong royong untuk mewujudkan visi-misi Presiden Joko Widodo di bidang peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Alex.

Alex juga mengindikasikan pernyataan Lutfi siap melepas jabatannya jika keputusannya terbukti salah saat rapat dengan Komisi VI DPR, Senin 22 Maret 2021.

Ini merupakan salah satu indikator tak jalannya koordinasi lintas kementerian dan lembaga.

Baca Juga: Patut Dicoba, Inilah 5 Metode Menabung Paling Unik, Bisa Bikin Jadi Semanagat Menabung

“Mari sama-sama bekerja keras untuk membawa bangsa ini lebih sejahtera. Jangan ego sektoral saja yang dikemukakan,” ujarnya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler