KABAR BESUKI - Sudah ditetapkan dengan status bencana alam, ambruknya jembatan dan rusaknya drainase di Karang Gayam Blega, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bangkalan akan segera melakukan perbaikan.
Guntur Setiyadi, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Bangkalan mengatakan bahwa dengan telah keluarnya status dari BPBD soal ambruknya jembatan tersebut, makan proses perbaikan akan segera dieksekusi dengan menggunakan anggaran bencana alam.
Saat ini pihaknya sedang menyusun Surat Perintah Memulai Pekerjaan (SPMK) dan juga dalam proses identifikasi serta analisa ketersedian sumber daya yang nantinya akan dijadikan acuan perbaikan.
Baca Juga: Warung Naik Kelas 'Wenak' Program Banyuwangi untuk Mengatasi Dampak Pandemi Global COVID-19
Baca Juga: 7 Jenis Insomnia atau Susah Tidur pada Malam Hari, Berikut Penjelasannya yang Wajib Anda Ketahui
Baca Juga: Guna Menunjang Konservasi Kawasan Sungai, Banyuwangi Tebar 1000 Bibit Ikan Nila di Karangdoro
Dilansir Kabar Besuki dari bangkalankab.go.id, "Secepatnya kita kerjakan, saat ini masih proses administrasi dulu. Pak Bupati juga memerintahkan untuk segera diperbaiki," kata Guntur, Kamis 25 Maret 2021.
Mutu pengerjaan jembatan akan diperhatikan dengan seksama. Baik dari segi bahan-bahan yang akan dipakai, serta proses penelitian dan proses pengerjaan yang akan dilakukan dengan baik hingga menghasilkan jembatan yang kokoh dan tak mudah ambruk lagi.
Kondisi darurat, karena ambruknya jembatan tersebut disebabkan oleh bencana alam, pihaknya akan melakukan pengerjaan secara cepat dan sesuai kaidah-kaidah yang sudah ditetapkan.
"Berapa nominal anggaran belum kita total karena saat ini masih dalam proses penghitungan kebutuhan," kata Guntur mengingat anggaran yang akan digunakan nantinya berasal dari dana Belanja Tak Terduga (BTT).
Pada Kamis, 18 Maret 2021, Bupati Bangkalan. R Abdul Latif Amin Imron sudah melakukan peninjauan jembatan yang ambruk tersebut. Saat itu Ra Latif berkata bahwa jembatan di Karang Gayam itu merupakan akses yang sangat penting untuk aktivitas masyarakat setempat dan sekitarnya.***