KABAR BESUKI - Cendet adalah spesies burung dari keluarga Laniidae, dari genus Lanius. Burung ini merupakan jenis burung pemakan belalang, kumbang, tonggeret, serangga besa dan memiliki habitat di daerah terbuka, padang rumput, perkebunan, tegalan. tersebar sampai ketinggian 1.600 m dpl.
Mereka juga suka memakan burung dan hewan mamalia yang lebih kecil. Makanan hasil buruan mereka terkadang disimpan setelah sebelumnya dicabik-cabik terlebih dahulu.
Warna bulunya merupakan perpaduan warna hitam, coklat, abu-abu, dan putih. Paruh mereka berwarna hitam pendek, berbentuk pengait dan sangat kuat.
Habitat aslinya di alam liar berupa lahan pertanian, padang rumput, tanah yang kering maupun basah.
2. Cendet Punggung Merah
Cendet punggung merah terlihat lebih besar dibanding pentet lainnya, tapi juga lebih ramping daripada burung gereja.
Pejantannya dapat dikenali dari kepalanya yang berbulu abu kebiruan dengan topeng berwarna hitam. Pada punggungnya terdapat bulu berwarna coklat muda serta memiliki paruh hitam yang tebal.
Mereka senang bertengger di atas semak-semak dan kabel telepon atau listrik pinggir jalan. Makanan mereka adalah serangga , burung, serta mamalia yang lebih kecil dari mereka.
Panjang tubuhnya sekitar 17 cm dengan panjang sayap 24 – 27 cm. berat mereka berkisar antara 25 – 35 gram.
3. Cendet Coklat
Lanius cristatus atau pentet coklat merupakan jenis cendet yang banyak ditemukan di kawasan Asia. Merupakan kerabat dekat dari cendet punggung merah. Tampilan atau wajah dari jenis ini seperti bandit karena warna hitam disekitar matanya.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Kartun Populer yang Layak Diparodikan dalam Bahasa Jawa, Adakah Favorit Kalian?
Baca Juga: Menteri Agama Pastikan Semua Calon Haji dari Indonesia Nantinya Akan di Suntik Vaksin
Secara keseluruhan warna bulu jenis ini berwarna coklat terutama pada bagian atasnya. Ujung ekor mereka membulat dan bulu hitam disekitar mata mereka akan berubah pucat saat musim dingin.
Musim kawin pentet ini ada di bulan Mei atau juni. Habitat asli di alam liar adalah di daerah taiga, hutan, hingga stepa.
4. Cendet Topeng
Banyak dikembangbiakkan di negara Eropa dan Mediterania. Saat musi dingin mereka akan bermigrasi ke wilayah benua Afrika.
Merupakan spesies terkecil dalam genus mereka dengan ekor yang panjang dan paruh bengkok. Pejantan memiliki warna bulu bagian atas hitam dengan corak putih pada bagian atas kepala dan dahi.
Bercak putih besar terdapat di bagian sayap mereka juga leher dan perut. Bagian dada dan bawah sayap terdapat bulu yang berwarna orange.
Sekali bertelur betina akan menghasilkan 4-6 telur yang akan dierami selama 14 -16 hari. Anak cendet yang telah menetas baru bisa meninggalkan sarangya setelah 20 hari kemudian.
5. Cendet Ekor Panjang
Seperti namanya spesies yang satu ini memiliki ekor panjang berwarna hitam. Mereka banyak ditemukan di wilayah Asia dengan bulu yang beranekan ragam warnanya. Jenis ini senang hidup di alam tebuka dan hinggap di semaksemak atau kabel pinggir jalan.
Baca Juga: Mudik Lebaran 2021 Resmi Dilarang, Luhut: Kita Tidak Punya Pilihan Banyak
6. Cendet Kepala Blangkon
Cendet kepala blangkon merupakan salah satu jenis cendet yang banyak ditemukan di Indonesia, khususnya Madura. Dianggap sebagai jenis cendet yang terbaik di antara cendet lainnya di Indonesia.
Saat ini penyebarannya tidak hanya sebatas di Madura saja tetapi juga di beberapa wilayah lainnya seperti Bondowoso, Lumajang, Banyuwangi, Jember, dan sekitarnya.
Hal ini dikarenakan banyaknya pecinta burung yang mulai mengembangbiakkan cendet kepala blangkon atau cendet ngupluk.
Ciri yang paling menonjol dari burung ini tentu saja terletak pada bagian kepala. Seperti penamaannya, cendet blangkon mempunyai kepala berwarna hitam gelap menyerupai blangkon.
Bulu-bulu di seluruh tubuhnya didominasi oleh perpaduan warna hitam, coklat, dan juga putih. Jika dilihat secara penampakannya, cendet ngupluk sangatlah gagah dan garang.
Selain itu mereka juga mempunyai tubuh yang kecil ramping, serta ekor yang panjang, sehingga memberikan kesan indah pada warnanya yang gelap.***