KABAR BESUKI - Vaksinasi masih menjadi topik hangat pembicaraan di berbagai media karena klaimnya yang berbeda-beda dari para ahli.
Namun sebagian besar dokter setuju jika vaksinasi memiliki manfaat yang lebih baik daripada efek sampingnya.
Meski begitu, banyak dari penerima vaksin yang enggan melakukan vaksinasi karena takut akan efek samping negatif yang akan diterimanya.
Dilansir Kabar Besuki dari Mashable, dokter menekankan jika vaksin terbukti aman, dan semua efek samping yang dirasakan seperti kelelahan, nyeri, dan demam adalah normal.
Vaksin yang disebutkan disini adalah Pfizer/BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson. Namun vaksin lainnya juga memiliki efek samping yang hampir sama dimana hal itu adalah normal.
Secara keseluruhan, gejala sementara ini menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik karena merespon vaksin.
Dr Thomas Russo, kepala spesialis penyakit menular di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Biomedis Buffalo mengatakan jika efek samping vaksin adalah normal bagi setiap orang.
"Gejala-gejala ini sudah diperkirakan. Itu adalah sinyal bahwa sistem kekebalan Anda bekerja dan Anda merespons vaksin," kata Russo.
Namun, beberapa orang mengatakan jika mereka tidak mengalami efek samping setelah menerima dosis vaksin kedua. Namun hal itu bukan berarti vaksin tidak bekerja efektif pada tubuh.
Dr. Peter Gulick, seorang D.O. dan profesor kedokteran di Michigan State University mengatakan jika setiap tubuh menanggapi vaksin dengan cara yang berbeda.
Baca Juga: Agar Kulit Anda Terhindar dari Jerawat, Begini 5 Langkah Membersihkan Makeup yang Benar
Sama seperti bagaimana tubuh orang berbeda-beda dalam menanggapi virus flu biasa. Ada yang sembuh dengan cepat dan ada pula yang berlangsung cukup lama.
"Kita semua bereaksi terhadap segala sesuatu secara berbeda. Begitulah sistem kekebalan kita," kata Dr Gulick.
Menurut CDC, potensi efek samping yang diperoleh setelah menerima vaksin diantaranya:
- Sakit atau bengkak di daerah yang menerima suntikan
- Kelelahan berat
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Panas dingin
- Demam
- Mual
Russo mengatakan, efek samping ini setidaknya berlangsung selama 48 jam dan akan segera hilang. Efek samping seperti di atas bukanlah reaksi parah yang mungkin memerlukan perawatan medis segera.
Ada beberapa kasus yang memiliki efek samping reaksi alergi yang serius (anafilaksis), namun itu sangat jarang terjadi. Hanya sekitar satu hingga lima kasus per satu juta orang.
Bagi sebagian orang, efek samping vaksinasi dosis kedua biasanya akan jauh berkurang dan hanya mengalami efek samping yang lebih ringan.
Semua vaksin yang diproduksi telah terbukti dalam uji klinis untuk melindungi penerimanya dari bahaya Covid-19 yang parah.
"Vaksin Covid-19 ini tidak memiliki tanda bahaya," kata Gulick.
Kemungkinan efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin adalah relatif ringan dan sementara. Hal itu sepadan dengan perlindungan menyeluruh dari infeksi Covid-19.***