Polisi Tangkap 23 Orang Terduga Teroris, Termasuk Perakit Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

1 April 2021, 08:22 WIB
Kapolri Listyo Sigit Prabowo/Instagram/Polisi_Indonesia //Aini/

KABAR BESUKI- Pascaledakan di depan Gereja Kadetral Makassar, Minggu, 28 Maret 2021, pihak kepolisian dengan sigap langsung mencari dalang yang terkait atas kejadian tersebut.

Dilansir dari Antara, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, mengungkapkan bahwa polisi telah menangkap 23 orang terduga teroris yang terkait bom bunuh diri di Gereja Katedral Hati Yesus Yang Maha Kudus di Makassar, beberapa waktu lalu.

"Totalnya sudah 23 orang yang diamankan," kata Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, di Markas Besar Kepolisian Indonesia, Jakarta, Rabu, 31 Maret 2021, malam.

Baca Juga: Surat Wasiat Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Ungkap Siap Berpamitan dengan Cara Mati Syahid

Jumpa pers itu digelar beberapa jam setelah ada peristiwa seorang perempuan masuk ke dalam markas besar hamba hukum itu dan mengeluarkan senjata api dan akhirnya perempuan itu bisa dieliminasi polisi. 

Ia merincikan para terduga teroris itu ditangkap di Makassar sebanyak 13 orang, salah seorang di antaranya inisila W yang dikatakan merupakan otak perakit bom.

Selanjutnya lima orang ditangkap di Jakarta dan lima lainnya ditangkap di Bima, Nusa Tenggara Barat.

"Satu orang atas nama inisial W adalah pelaku otak perakit bom," ujar Kapolri Listyo Sigit.

Baca Juga: Harga Emas Melonjak Naik Sejumlah 29,6 Dolar dan Kembali Bertengger di Atas 1700 Dolar

Jenderal polisi bintang empat itu mengatakan, telah memerintah kepala Detasemen Khusus Antiteror Kepolisian Indonesia untuk mendalami dan mengusut tuntas tindak pidana terorisme itu.

"Ini akan kami kembangkan dan usut tuntas," ujarnya

Sebelumnya, teror bom bunuh diri dilakukan dua orang terduga teroris di Gereja Kathedral Hati Yesus Yang Maha Kudus, di Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Makassar, Sulawesi Selatan, sekitar pukul 10.30 WITA, Minggu, 28 Maret 2021.

Baca Juga: Penembakan di Mabes Polri, Muhammadiyah: Tidak Ada Alasan untuk Saling Menyalahkan, Terorisme Harus Diatasi

Pelaku bom bunuh diri di depan gereja Kathedral tersebut merupakan pasangan suami istri yang baru menikah sekitar enam bulanan. Mereka meledakkan yang dibawanya berboncengan naik sepeda motor matic sehingga mereka tewas di tempat kejadian.

Pelaku pria berinisial L dan perempuan YSF atau D. Keduanya tergabung dalam kelompok kanjian di Vila Mutiara, Makassar, merupakan anggota kelompok milintan Jamaah Ansharut Daulah yang berafiliasi dengan ISIS.

Sementara itu, kini Polda Metro Jaya memperketat pengamanan di semua markas komando kepolisian di wilayah hukumnya menyusul serangan teroris di Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021, sore.

"Tingkatkan kewaspadaan, tingkatkan sistem pertahanan baik di markas komando maupun pada saat melaksanakan tugas di lapangan," kata Kapolri Listyo Sigit.

Baca Juga: Ingin Cepat Mengantuk? 5 Makanan Ini Bisa Membantu Anda untuk Tidur Lebih Nyenyak di Malam Hari

Adapun demikiann, polri meminta seluruh jajarannya tetap memberikan pelayanan total kepada masyarakat pascapenembakan.

"Jadi kami minta rekan-rekan seluruhnya untuk memberikan pelayanan total kepada masyarakat," kata Listyo Sigit.

Sebelumnya, sekitar pukul 16.30 WIB terduga teroris yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri.

Terduga teroris tersebut sempat menodongkan senjata api kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri.

Baca Juga: Kronologis Kejadian Teror Penembakan di Mabes Polri, Pelaku Diduga Terkait dengan Kelompok Teroris ISIS

Tidak menunggu lama terduga teroris berjenis kelamin perempuan tersebut langsung dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas karena telah mengancam keselamatan.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler