Menurut BMKG, Struktur Bangunan yang Buruk dapat Sebabkan Runtuhnya Rumah Saat Gempa

14 April 2021, 16:05 WIB
Ilustrasi Gempa /angelo_giordano-753934/pixabay

KABAR BESUKI – Akibat gempa yang terjadi di kabupaten malang beberapa waktu yang lalu, banyak rumah warga yang runtuh dan rusak diterpa gempa.

Menanggapi hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut struktur bangunan yang buruk menjadi salah satu penyebab banyaknya rumah dan bangunan yang rusak saat Gempa Malang pada Sabtu 10 April 2021.

"Dari hasil survei dan evaluasi di lapangan banyak ditemukan struktur bangunan yang tidak memenuhi persyaratan tahan gempa. Mayoritas bangunan tidak menggunakan struktur kolom pada bagian sudutnya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta,dikutip Kabar Besuki dari laman ANTARA pada 14 April 2021.

Baca Juga: Tak Hanya Menyehatkan, Puasa Ternyata Bisa Bantu Redakan Stres, Begini Penjelasannya

Baca Juga: Gempa Lagi! BMKG Nyatakan Gempa Bumi 5,1 SR di Selatan Pulau Jawa Termasuk Jenis Dangkal

Baca Juga: Sering Dilakukan, 5 Kesalahan Membersihkan Rumah Ini Justru Malah Bikin Makin Kotor

Selanjutnya Ia juga menjelaskan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi kerusakan bangunan yakni kondisi batuan atau tanah setempat. Kerusakan banyak terjadi pada endapan alluvium dan endapan lahar gunung api.

Faktor lainnya ykni kondisi topografi setempat yang berupa lereng lembah yang tersusun oleh tanah atau batuan dengan klasifikasi kerapatan tanah (densitas) sedang serta jarak terhadap pusat gempa.

Pembahasan tersebut merupakan hasil dari survei Makroseismik dan Mikroseismik BMKG di Malang, Blitar, dan Lumajang. Salah satu titiknya yaitu di Desa Sumber Tangkil dan Desa Jogomulyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang yang merupakan wilayah terparah terdampak gempa.

Dari hasil survei tersebut akan diserahkan kepada pemda setempat sebagai bentuk peta mikrozonasi kerentanan gempa bumi yang selanjutnya menjadi dasar rekomendasi untuk rekonstruksi bangunan yang rusak agar dibangun pada zona dan standar bangunan yang tepat.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita mengatakan sebenarnya gempa tidak membunuh atau melukai, justru, bangunanlah yang melukai bahkan membunuh manusia.

Baca Juga: Sering Dilakukan, 5 Kesalahan Membersihkan Rumah Ini Justru Malah Bikin Makin Kotor

Oleh karena itu, katanya,  rumah atau bangunan perlu dipersiapkan agar kuat dan tahan gempa.

"Potensi bahaya gempa bumi di Indonesia sangat besar, jadi harus diantisipasi dengan menerapkan 'building code' dengan ketat dalam membangun struktur bangunan. Bangunan tahan gempa bumi wajib diberlakukan di daerah rawan gempa," ujarnya.

Gempa bumi bermagnitudo 6,1 mengguncang Malang, Jawa Timur dan sekitarnya pada Sabtu (10/4). Musibah tersebut berdampak pada 15 kabupaten/kota di Jawa Timur, mulai dari Probolinggo hingga Ponorogo yang menyebabkan ribuan rumah dan ratusan fasilitas umum rusak.

Baca Juga: Coba Sekarang! Ini 5 Rekomendasi Jenis Makanan yang Bermanfaat untuk Kesehatan Pankreas Anda

Baca Juga: Prediksikan Siklon Tropis Berkembang Jadi Angin Topan, BMKG Minta Masyarakat Waspada Potensi Banjir Bandang

Menurut Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (12/4), sebanyak 179 fasilitas umum rusak karena gempa bumi. Bencana itu juga mengakibatkan 1.361 rumah rusak ringan, 845 rumah rusak sedang, dan 642 rumah rusak berat.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler