Indonesia Akan Menjadi Produsen Baterai Mobil Listrik Terbesar di Dunia Karena Hal Ini

15 April 2021, 18:41 WIB
Ilustrasi mobil listrik /Pikiran Rakyat/Amir Faisol/

KABAR BESUKI – Indonesia diketahui memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah berupa nikel, hal ini dinilai akan menjadi produsen baterai lithium dan mobil listrik terbesar di dunia.

Seiring besarnya pasokan nikel untuk pembuatan baterai lithium yang menjadi bahan utama pengembangan mobil listrik.

“Indonesia punya kandungan nikel yang luar biasa banyak. Seharusnya Indonesia bisa menguasai salah satu rantai pasok baterai lithium dan pengembangan mobil listrik dunia,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid, Kamis 15 April 2021.

Baca Juga: Jika Anda Memiliki Headphone Jenis Ini, Segera Hentikan Penggunaannya Sekarang!

Baca Juga: Klaim WHO Mengatakan 377 dari Setiap 100.000 Orang Meninggal Karena Vaksin COVID-19 [Cek Fakta]

Dilansir Kabar Besuki dari Antara, Arsjad menyatakan bahwa pengembangan mobil listrik akan menimbulkan efek domino dan meningkatkan peran pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) pada industri otomotif dalam negeri.

“Apa yang telah dicanangkan Presiden Jokowi untuk mengembangkan industri baterai lithium dan mobil listrik adalah ide yang luar biasa. Kita harus siap kalau ingin berkembang dan berkompetisi. Kita bisa leading,” ujar Arsjad.

Namun, ia mengingatkan bahwa ada tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain terdepan dalam industri mobil listrik dunia.

Selain memiliki sumber daya alam melimpah berupa nikel, Indonesia juga harus memperlengkapi diri dengan sumber daya manusia (SDM) berdaya saing tinggi, memanfaatkan komponen tingkat komponen dalam negeri (TKDN), dan membeli teknologi dari luar negeri untuk dikembangkan di Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Anggaran Dana Mencapai Rp20 Miliar untuk Prosedur Pengamanan MotoGP di Mandalika

Baca Juga: Edhy Prabowo Mengaku Tidak Bersalah, Edhy: Cuma Saya Bertanggung Jawab Atas yang Terjadi di Kementerian

“Kita beli teknologi dari luar negeri untuk dikembangkan di Indonesia. Yang penting, di akhirnya adalah intellectual property milik Indonesia. TKDN, komponennya banyak di Indonesia dan cost baterai buatan Indonesia akan lebih kompetitif. Kita berkolaborasi untuk menciptakan sesuatu yang kokoh,” ujar Arsjad.

Presiden Joko Widodo, telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Selain itu, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada tahun 2017, Indonesia mampu menghasilkan 2,12 juta ton nikel pig iron (NPI) dan 482.400 ton feronikel (FeNi) pada tahun 2017.

Baca Juga: Diisukan Gula Langka untuk Industri UMKM, Kemenperin Periksa Ketersediaan Gula di Jawa Timur

Baca Juga: Kumpulan Meme dan Video Parodi Bertema Ramadhan yang Membuat Anda Terhibur, Adakah Favorit Kalian?

Baca Juga: Mengungkap Kepribadian Seseorang Ternyata Bisa Dilihat dari Aroma Parfum Favorit, Begini Maknanya

Data Badan Geologi menyebutkan bahwa per tahun 2012, Indonesia memiliki 1,02 miliar ton dari total cadangan nikel, terutama berlokasi di Sulawesi dan Maluku.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler