Operasi Pencarian KRI Nanggala-402, Basarnas Banyuwangi Kerahkan Personel Serta Unit RIB Terjun ke Lapangan

22 April 2021, 15:38 WIB
Ilustrasi foto kapal selam KRI Nanggala-402 /Antara

KABAR BESUKI-Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) Banyuwangi, Jawa Timur, mulai mempersiapkan diri untuk operasi  pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang dikabarkan hilang kontak di perairan laut Bali bagian utara.

Melansir dari Antara, Koordinator Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi di Banyuwangi, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan personelnya setelah mendapat perintah dari Basarnas Surabaya, terkait rencana membuka operasi pencarian kapal selam KRI Naggala-402.

"Tadi kami sudah mendapatkan perintah dari atasan (Basarnas Surabaya) untuk pelaksanaan operasi SAR kapal selam KRI Nanggala-402," kata Wahyu Setia Budi.

Baca Juga: 7 Cara Sederhana Tips Ampuh Harmonis dalam Rumah Tangga, Dijamin Makin Lengket

Wahyu mengemukakan bahwa saat ini KN Antasena milik Basarnas Surabaya, sedang dalam perjalanan ke Banyuwangi, dan nantinya akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi.

"Informasi yang kami peroleh, sekitar pukul 10.30 WIB, KN Antasena milik Basarnas Surabaya sudah perjalanan ke Banyuwangi. Diperkirakan hari ini juga sekitar pukul 19.00 WIB sudah tiba di sini," ujar Wahyu.

Untuk di Banyuwangi sendiri, juga akan mengerahkan satu unit RIB (Rigid Inflatable Boat) atau kapal cepat untuk membantu upaya pencarian.

"Tentunya sebelum melakukan oeprasi SAR, kami akan berkoordinasi dengan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi," ujar Wahyu.

Baca Juga: Dahulu Mencoba Minta Bantuan, Kini Elsa ‘Ikatan Cinta’ Ternyata Trauma dengan Semua Tindakan dari Ricky

Sebelumnya, Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Achmad Riad mengatakan bahwa saat ini TNI telah mengerahkan lima KRI dan satu helikopter yang melakukan operasi pencarian dengan kekuatan yang lebih dari 400 orang dalam proses pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang dikabarkan hilang kontak di Perairan Bali bagian utara.

"Saat ini sudah ada lima KRI dan satu helikopter yang melakukan operasi pencarian dengan kekuatan yang lebih dari 400 orang kemudian juga KRI Rigel (933) saat ini juga sedang bergerak yang dulu pernah kita libatkan pada pencarian Sriwijaya Air," kata Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Achmad Riad, yang dikutip dari Antara, Kamis, 22 April 2021.

Ia pun juga mengatakan bahwa memang benar telah terjadi hilang kontak dari kapal selam KRI Nanggala-402 kurang lebih sekitar 60 mil di utara perairan Bali pada Rabu, 21 April 2021.

Baca Juga: Akhirnya Sule Angkat Bicara Perkara Isu Rumah Tangganya, Natalie Holscher Siapkan Pengacara

Adapun kronologisnya pada pukul 03.45 KRI Nanggala melaksanakan penyelaman. Kemudian pukul jam 04.00 melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8 dan bukan rudal.

Kemudian, itu merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.

Selain itu, Kapuspen menjelaskan temuan-temuan terkait beredarnya pemberitaan tentang kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak.

Baca Juga: Tips dan Trik Cara Bikin Pasangan Jatuh Cinta Lagi Kepada Anda, Simak Ulasannya

Temuan pertama yang mengatakan ada penemuan tumpahan minyak dan solar di beberapa lokasi yang berbeda.

Selain itu, terlihat visual pertama Heli Panther HS 4211 posisi 07 derajat, 49 menit 74 detik, lintang selatan 114 derajat, 50 menit 78 detik, bujur timur, radius 150 m.

"Kemudian katanya KAL Bawean yang juga menemukan tapi lokasi tidak dilaporkan selanjutnya KRI Raden Eddy Martadinata (REM) 331 melaporkan juga menemukan di posisi 07 derajat, 51 menit 92 detik, lintang selatan kemudian 114 derajat 5 menit 77 detik bujur timur area sama seluas kurang lebih 150 m," ujarnya

Baca Juga: 7 Cara Sederhana Tips Ampuh Harmonis dalam Rumah Tangga, Dijamin Makin Lengket

Selanjutnya, temuan kedua terkait berita temuan minyak KRI REM 331 yang melaporkan secara lisan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knot. Lalu kontak tersebut kemudian hilang.

"Kami tegaskan dari temuan-temuan itu masih tidak cukup data untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam jadi saya tegaskan kembali berbagai berita yang disampaikan belum bisa digunakan sebagai dasar," tegasnya.***

 

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA Jatim

Tags

Terkini

Terpopuler