KABAR BESUKI - Seorang profesor dari Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Universitas Teknologi Nanyang mengucapkan bela sungkawa kepada salah satu prajurit Kencana Hiu yang dinyatakan gugur dalam tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402.
Orang itu adalah Letkol Heri Oktavian yang menjadi mahasiswa pascasarjana di RSIS pada tahun 2014 lalu, dan juga meraih gelar Master of Science in Strategic Studies. Letkol Heri Oktavian telah menjadi komandan dari KRI Nanggala 402 sejak April tahun lalu.
Profesor Dr Bernard Loo yang juga sebagai koordinator program magister di RSIS menyampaikan bela sungkawa dan kenangan-kenangannya tentang Letkol Heri ketika ia masih menimba ilmu di RSIS.
"Heri Oktavian selalu berbicara tentang pengabdiannya di Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Laut (TNI AL)," kata Dr Loo dalam posting LinkedIn oleh RSIS, sebagaimana dilansir dari Channel News Asia.
Baca Juga: Muda dan Sukses, Daftar Pemuda Indonesia yang Masuk Forbes 30 Under 30, Ada Maudy Ayunda dan Zohri
Dr Loo juga mengatakan jika Letkol Heri adalah mahasiswa yang sangat populer dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat di kelasnya.
"Dia adalah siswa yang populer dan kepribadian yang kuat di kelas yang terdiri dari 54 kepribadian kuat lainnya," lanjutnya.
Hal lain juga diungkapkan oleh profesor lainnya, Leonard Sebastian selaku koordinator program sekolah yang berasal dari Indonesia.
Sebastian menguatkan jika Letkol Heri memiliki semangat belajar yang tinggi dan dorongan yang tak terpadamkan untuk belajar.
"Dia juga merupakan sosok yang menginspirasi bagi rekan-rekan pelautnya, mampu mendorong mereka untuk berjuang mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam studi dan karir mereka," kata Sebastian.
Ia juga mengatakan jika Letkol Heri adalah pemimpin hebat yang peduli dan selalu mendukung orang-orang yang berada di bawah komandonya.
KRI Nanggala telah hilang kontak setelah diizinkan untuk menyelam pada Rabu 21 April 2021 dini hari. Kapal tersebut terakhir kali terpantau berada di wilayah perairan Bali.
Setelah empat hari pencarian, Panglima TNI mengumumkan jika KRI Nanggala 401 telah ditetapkan subsunk atau tenggelam pada Sabtu 24 April 2021.
Baca Juga: Dalam Sidang Petamburan, Rizieq Shihab Menyinggung Jokowi Datang ke Pernikahan Atta dan Aurel
Pernyataan tenggelamnya KRI Nanggala 402 juga dibuat berdasarkan batas akhir dari life support (pendukung hidup) berupa cadangan oksigen yang hanya mampu bertahan selama 72 jam ketika kapal mengalami blackout atau mati total.
Letkol Heri Oktavian adalah satu dari 53 prajurit Kencana Hiu dalam KRI Nanggala 402 yang dinyatakan gugur dan berstatus "On Eternal patrol".***