PKS Berharap Pemerintah Lebih Baik dan Efisien untuk Bekerja Setelah Reshuffle Kabinet

29 April 2021, 00:05 WIB
Habib Aboe Bakar Al Habsyi. /Humas PKS

KABAR BESUKI – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui Sekretaris Jenderal Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan pihaknya berharap Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dapat bekerja lebih baik dan efisien mengatasi berbagai persoalan rakyat setelah adanya reshuffle kabinet.

Aboe mengatakan, agenda kerja menteri yang baru dilantik oleh Presiden di Jakarta, Rabu 28 April 2021, kemungkinan akan lebih berat.

Dilansir Kabar Besuki dari Antara, karena penggabungan dan pembentukan kementerian/lembaga baru menunjukkan adanya tuntutan yang lebih banyak dan lingkup kerja lebih luas.

Baca Juga: Selain Hipertensi Asupan Garam Berlebih dapat Sebabkan Masalah Berikut, Simak Ulasan Berikut

Terkait pelantikan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Aboe berpendapat jabatan itu merupakan posisi penting dan strategis.

"Pastinya, investasi ini penting, terutama di tengah pandemi COVID-19. Semoga, dia yang terpilih mampu memberi solusi dan memberi alternatif investasi yang terbaik untuk Indonesia," kata Aboe menyampaikan harapannya saat ditanya oleh wartawan di Jakarta, Rabu.

Disisi lain, pelantikan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Aboe menyampaikan kerja Nadiem akan lebih berat ke depannya.

Baca Juga: Sejahterakan Masyarakat Melalui Jaminan Kesehatan, BPPAD Probolinggo: Hanya untuk yang Kurang Mampu

"Karena (kementerian) itu gabungan (dari dua kementerian berbeda), maka akan makin berat buat beliau. Kita lihat, itu tidak mudah ya. Semoga beban ini akan bisa diatasi oleh beliau, dan saya yakin ketika presiden sudah memilih, itu pasti sudah ada catatan-catatan dan dialog sebelumnya. Itu pasti prosesnya panjang," ujar Aboe.

Presiden Jokowi pada Rabu sore melantik Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Pelantikan dua pejabat itu menandai perombakan terbatas pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Baca Juga: Tidak Hanya KRI Nanggala-402, Ini Daftar Kecelakaan Kapal Selam dalam Sejarah Dunia, Seluruh Kru Gugur

Perubahan kabinet terbatas itu dilakukan oleh Presiden setelah ada penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menjadi satu kementerian.

Tidak hanya itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal juga menjadi Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Pemerintah juga membentuk secara terpisah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Presiden Jokowi pada hari Rabu juga melantik Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko sebagai Kepala BRIN.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler