Berikut Daftar Bencana Alam yang Terjadi di Indonesia Sepanjang Januari-April 2021, Banjir Menjadi Langganan

1 Mei 2021, 20:21 WIB
ILUSTRASI Banjir: Banjir Genangi Jalan di Bandung. /Darma Legi/galamedianews/

KABAR BESUKI – Tercatat lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana hidrometeorologi yakni banjir, menjadi langganan sepanjang Januari-April 2021 yaitu 501 kali.

Selain banjir, bencana lainnya seperti angin puting beliung dan tanah longsor, menjadi dominan terjadi pada periode waktu tersebut.

"Bencana banjir menjadi kejadian yang paling sering terjadi dengan 501 kali, disusul angin puting beliung 339, dan tanah longsor 233 kali," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu 1 Mei 2021.

Raditya mengatakan dari periode waktu tersebut, total jumlah kejadian mengalami kenaikan satu persen dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 2 Mei 2021: Scorpio, Diam-diam Sahabat Anda Menyimpan Perasaan

Sedangkan korban meninggal, total jumlah mengalami kenaikan 1,83 persen.

Dilansir Kabar Besuki dari Antara, detail kejadian bencana alam pada periode 1 Januari 2021 hingga 30 April 2021, banjir 501 kejadian, angin puting beliung 339, tanah longsor 233, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 97, gempa bumi 18, gelombang pasang dan abrasi 16, dan kekeringan 1.

Rentang periode tersebut, bencana alam mengakibatkan korban meninggal 479 jiwa, hilang 60, luka-luka 12.900 dan menderita serta mengungsi hingga 5 juta jiwa.

Bencana alam yang mengakibatkan korban meninggal tertinggi yaitu banjir 267 jiwa, gempa bumi 117, tanah longsor 86, angin puting beliung 7, dan karhutla serta gelombang pasang masing-masing 1.

Baca Juga: Gara-gara Sarung, Bapak dan Anak Terancam Hukuman Pidana yang Berimbas Kerugian Rp22 Milyar

Sedangkan kerusakan fisik, BNPB mencatat bencana menyebabkan kerusakan sektor perumahan dengan kategori rusak berat 14.936 unit, rusak sedang 23.347 dan rusak ringan 83.629.

Selain kerusakan rumah, bencana alam juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum seperti tempat ibadah 1.363 unit, pendidikan 1.350, perkantoran 494, kesehatan 347 dan jembatan 295.

Menyikapi kejadian bencana, masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

Baca Juga: Duta Besar China Menawarkan Bantuan untuk Evakuasi KRI Nanggala 402 yang Tenggelam

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis hujan sebagai salah satu pemicu banjir dan longsor, masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah pada Mei.

"Ancaman bencana hidrometeorologi belum berakhir, ini terbukti dengan kejadian tanah longsor di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, jelang akhir April lalu," kata Raditya.

BMKG juga merilis peringatan dini cuaca pada esok hari Minggu 2 Mei 2021, beberapa wilayah masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang, yaitu di Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara dan Maluku.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 2 Mei 2021: Leo Akan Ada Banyak Rintangan dalam Karir, Jangan Terlalu Percaya Diri

Di samping potensi bahaya hidrometeorologi, masyarat diimbau juga mewaspadai potensi bahaya geologi, khususnya gempa bumi, yanh dapat terjadi kapan dan dimana saja.

Oleh karena itu, masyarakat selalu menyiapkan sejak dini upaya-upaya kesiapsiagaan keluarga, yaitu mengenali risiko dan potensi bahaya di sekitar.

"Langkah selanjutnya yaitu menyiapkan strateginya dengan membuat rencana kesiapsiagaan keluarga atau pun latihan di tingkat keluarga. Beberapa waktu lalu BNPB mengajak semua pihak untuk melakukan Latihan, tepat pada Hari Kesiapsiagaan Bencana, yang jatuh pada 26 April," ujar Raditya.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler