Kemenag Imbau Warga untuk Silaturahmi Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah Dilakukan Secara Virtual

14 Mei 2021, 18:27 WIB
Foto: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas /@gusyaqut/Instagram/

KABAR BESUKI - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kembali mengimbau masyarakat untuk melakukan silaturahmi Idul fitri 1 Syawal 1442 H secara virtual. 

Imbauan ini disampaikan Menag saat menanggapi fakta masih maraknya masyarakat yang tidak membatasi mobilitas dan interaksi selama libur lebaran. 

“Silaturahmi secara virtual tidak mengurangi makna Idulfitri. Saya berharap masyarakat ini tidak egois. Hanya memuaskan dirinya sendiri untuk bertemu dengan saudara, ketemu dengan kerabat, atau ketemu dengan temannya tanpa peduli bahwa ada risiko di situ. Ada risiko penularan covid 19 yang saya kira kita harus sama-sama untuk menjaga,” kata Menag, Kamis, 13 Mei 2021, seperti dilansir Kabar Besuki dari laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia.

Baca Juga: Amerika Serikat Blokir Rapat Darurat PBB untuk Membahas Perseteruan Israel dan Palestina

Menag menuturkan, ketaatan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan selama perayaan Idulfitri akan menentukan keberhasilan Indonesia dalam memerangi pandemi covid-19. 

“Kalau kita tidak sama-sama menjaga, tidak saling bahu membahu, saya kira pertempuran kita dengan covid-19 ini akan berlangsung lebih lama,”tutur Menag. 

“Kalau kita kepingin tahun depan berlebaran dengan normal, saya kira sekarang lah saatnya kita bersama-sama melawan covid-19 dengan menahan diri untuk tidak loss dalam melakukan silaturahmi Idulfitri,” imbuhnya. 

Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melarang mudik. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko penyebaran covid-19 di masa libur lebaran. 

Ketaatan pada imbauan pemerintah ini menurut Menag juga merupakan wujud kesalehan dalam beragama. 

Baca Juga: Satu Korban Jiwa Meninggal Akibat Ledakan Petasan, Polres Kudus Amankan Sang Penjual

“Karena agama islam ini memerintahkan untuk ketaatan bukan hanya kepada Allah, bukan hanya kepada Nabi, bukan hanya kepada penerus Nabi atau para ulama. Tetapi juga ketaatan kepada ulil amri, ketaatan kepada para pemimpin, kepada pemerintah,” ujar Menag.

Aturan-aturan yang diberlakukan itu memang akan mengubah suasana Lebaran yang biasanya dirasakan masyarakat menjadi suasana yang lebih terbatas dan sederhana.

Baca Juga: Kenakan Busana Bernuansa Komodo, Ayu Maulida Nampak Anggun di Helatan Miss Universe

Kemeriahan perayaan Lebaran mungkin tidak bisa didapatkan 100 persen, namun semoga saja semua umat yang merayakan masih tetap mendapatkan makna dan nilai kemenangan dari Lebaran itu sendiri.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler