Amerika Serikat Blokir Rapat Darurat PBB untuk Membahas Perseteruan Israel dan Palestina

- 14 Mei 2021, 18:17 WIB
Foto: Bendera Amerika
Foto: Bendera Amerika /oohhsnapp/free-photos/Pixabay/

KABAR BESUKI - Amerika Serikat memblokir rapat darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas perseteruan antara Israel dan Palestina yang seharusnya digelar pada Jumat, 14 Mei 2021.

"Tak akan ada rapat DK besok. Amerika Serikat tak sepakat mengadakan konferensi video besok," ujar seorang juru bicara delegasi China untuk PBB, kepada AFP, Kamis, 13 Mei 2021.
 
Untuk mengadakan rapat, kelima belas anggota DK PBB memang harus sepakat terlebih dulu. Jika ada satu anggota tak setuju, maka DK PBB tak dapat menggelar rapat.
 
 
Dilansir Kabar Besuki dari AFP, beberapa sumber mengatakan, 14 dari 15 anggota DK PBB setuju untuk mengeluarkan deklarasi bersama untuk meredakan ketegangan yang terjadi antara Israel-Palestina.
 
Dewan anggota Utusan Khusus PBB untuk Perdamaian Israel-Palestina Tor Wennesland, mengatakan pernyataan DK PBB tersebut mengungkapkan keprihatinan yang mendalam tentang situasi terbaru di Gaza, dan menyerukan penghentian segera permusuhan.
 
Para diplomat menjelaskan Amerika Serikat (AS) mengusulkan pertemuan awal pekan depan.
 
Amerika Serikat mengatakan sebelumnya ingin memberikan waktu untuk diplomasi, sehingga menunda pertemuan hingga awal pekan depan.
 
 
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, menegaskan  Amerika Serikat tidak memblokir pertemuan tetapi ingin mengadakannya nanti.
 
"Kami terbuka dan mendukung diskusi terbuka di PBB," kata Blinken kepada wartawan di Washington, Jumat 14 Mei 2021.
 
"Saya pikir kita akan bertemu pada awal minggu depan. Ini, saya harap, akan memberikan waktu bagi diplomasi untuk membawa perubahan," katanya.
 
Amerika Serikat, sekutu kunci Israel, telah membela serangan mematikan negara Yahudi itu sebagai tanggapan atau balasan atas tembakan roket dari gerakan Palestina Hamas yang mengendalikan Jalur Gaza.
 
 
Tetapi pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah menyuarakan peringatan atas korban sipil dan sebelumnya mendorong Israel untuk menahan diri untuk melakukan penggusuran warga Palestina di Yerusalem, yang sebagai pemicu langsung konflik terbaru.
 
Blinken telah berbicara pada hari Rabu kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: AFP


Tags

Terkini

x