CEO Pfizer Mengatakan Perlu Mendapat Dosis Tambahan Terkait Vaksin Covid-19, Apakah Perlukah untuk Dilakukan?

23 Mei 2021, 15:17 WIB
Ilustrasi suntikan vaksin Covid-19 /Steven Cornfield/Unsplash

KABAR BESUKI - Ketika Anda duduk untuk suntikan COVID terakhir Anda, Anda mungkin tidak berpikir tentang harus mendapatkan dosis lagi beberapa bulan ke depan.

Namun, seiring berjalannya waktu sejak Anda mencapai status vaksinasi penuh, pertanyaan tentang kekebalan yang berkurang muncul di benak Anda.

Sementara penelitian menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna memberi Anda kekebalan yang cukup untuk setidaknya enam bulan setelah vaksinasi, para ahli sudah memperkirakan perlunya suntikan penguat.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem di China Terjadi Secara Mendadak, Sebabkan 21 Orang Tewas dan Ratusan Orang Terluka

Dan menurut CEO Pfizer, Anda bisa membutuhkannya segera setelah delapan bulan setelah putaran terakhir Anda.

Selama siaran langsung Axios pada 19 Mei lalu, ada banyak pertanyaan tentang masa depan vaksinasi. CEO Pfizer Albert Bourla menawarkan pendapatnya ketika Anda membutuhkan dosis tambahan vaksin untuk meningkatkan kekebalan.

“Data yang saya lihat akan datang, mereka mendukung anggapan bahwa kemungkinan akan ada kebutuhan untuk booster antara delapan dan 12 bulan,” katanya.

Baca Juga: Gunung Berapi Paling Berbahaya di Kongo Timur Meletus, 3.500 Warga Melarikan Diri Untuk Mengungsi

Seperti yang dijelaskan Bourla, ini berarti bahwa orang yang menerima vaksin paling awal membutuhkan suntikan penguat segera setelah September atau Oktober.

CEO tersebut juga mengatakan bahwa perusahaan sedang mengerjakan “versi baru” dari vaksin Pfizer yang akan membantu mempermudah pendistribusian dan pemberian.

Suntikan yang diperbarui “akan menjadi vaksin yang siap digunakan, jadi Anda tidak perlu menyusunnya kembali, Anda tidak perlu mencairkannya,” kata Bourla.

Vaksin ini dapat disimpan hingga enam bulan dalam lemari es normal, yang mengurangi jumlah vaksin yang terbuang percuma karena penyimpanan yang tidak tepat.

Baca Juga: Tuduh Open BO, Alfath 'Bek Persija' Minta Ratu Rizky Nabila Tes DNA, Maia Estianty: Insya Allah Saya Bayarin

CEO Moderna Stephane Bancel juga mempertimbangkan diskusi tentang vaksin penguat. Dalam sebuah email ke Axios, dia menulis, “Saya pikir sebagai sebuah negara kita harus dua bulan lebih awal terlambat dari pada dua bulan terlambat dengan wabah di beberapa tempat.”

Untuk orang dengan risiko tertinggi penyakit parah yang divaksinasi pada bulan Desember dan Januari, Bancel akan merekomendasikan agar penguat dimulai pada bulan September.

Penasihat COVID Gedung Putih Anthony Fauci, MD, juga percaya perlunya suntikan penguat semakin dekat. “Saya pikir kami hampir pasti akan membutuhkan booster dalam waktu satu tahun atau lebih setelah mendapatkan suntikan, karena daya tahan perlindungan terhadap virus corona umumnya tidak seumur hidup,” katanya kepada Axios.

Baca Juga: Minum Kopi Sebelum Olahraga akan Membakar Banyak Kalori dan Menurunkan Berat Badan Lho, Simak Ulasannya

Tetapi sementara banyak ahli setuju bahwa kebutuhan akan dosis tambahan sudah dekat, yang lain tidak begitu yakin.

Profesor Cornell dan ahli virologi John Moore, PhD, menunjukkan kepada Axios bahwa belum ada bukti terkait kita membutuhkan penguat. Dilansir Kabar Besuki melalui laman Best Life Online.

“Sampai saat ini, kami tidak memiliki bukti bahwa kekebalan pelindung telah turun ke titik yang meresahkan, dan tentunya tidak untuk orang yang diimunisasi pada bulan Desember, Januari, Februari,” katanya.

Baca Juga: Ngaku Ivan Gunawan Satu-Satunya Artis yang Memberinya THR Lebaran, Fadil Jaidi: Serius, Dia Ngasih Gue 5 Juta!

Baik vaksin Pfizer maupun Moderna masih memiliki tingkat kemanjuran yang tinggi selama enam bulan, durasi terlama yang telah mereka uji sejauh ini.

Pada 1 April, Pfizer membagikan sebuah penelitian yang menemukan bahwa vaksinnya masih efektif 91 persen enam bulan setelah vaksinasi.

Dan studi 6 April yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine menyimpulkan bahwa vaksin Moderna 94 persen efektif setelah enam bulan.

Baca Juga: Akibat Pernyataan Terkait LGBT, Anggota Parlemen Jepang Dituduh Melanggar Semangat Olimpiade

Para ahli akan terus memantau kebutuhan booster, dan kemanjuran dari waktu ke waktu pada akhirnya akan memutuskan kapan waktunya untuk suntikan booster.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Best Life Online

Tags

Terkini

Terpopuler