Diduga Terkena Serangan Jantung Pesepeda di Ruas JLNT Casablanca Meninggal dalam Keadaan Duduk

23 Mei 2021, 15:26 WIB
Tangkapan layar Diduga pesepeda meninggal dunia karena serangan jantung di ruas jalan layang non toll /@warungjurnalis/

KABAR BESUKI - Seorang pesepeda meninggal dunia di ruas Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Pusat, Minggu, 23 Mei 2021. Tidak ditemukan identitas apa pun pada diri korban.

Pria tanpa identitas tersebut sudah dilarikan ke RS Tarakan, Jakarta Pusat oleh petugas ambulans dan pihak Kepolisian Resort Metro Jakarta Pusat. Belum diketahui penyebab dari kejadian ini, korban diduga terkena serangan jantung.
 
Dilansir Kabar Besuki dari video yang diunggah @warungjurnalis tersebut memperlihatkan seorang pria tergeletak di ruas Jalan Layang Non Tol Casablanca.
Baca Juga: Bocornya 279 Juta Data Penduduk Indonesia yang Diduga Berasal dari BPJS Kesehatan, Kominfo Blokir Raid Forum
 
Korban pesepeda  meninggal dunia saat sedang uji coba jalur  "road bike"  yang dilaksanakan pada Minggu sejak pukul 05.00 hingga 08.00 WIB.
 
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengkonfirmasi bahwa korban sebelumnya telah dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Tarakan.

"Ada satu pegiat 'road bike', tiba-tiba yang bersangkutan berhenti. Kemudian komunitasnya tidak ada yang memahami terkait kesehatan, sehingga tim dari Dinas Kesehatan langsung membawa ke RS Tarakan," kata Syafrin saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
 
John (62), pesepeda road bike yang meninggal dunia saat melintas di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang.
Baca Juga: Tuduh Open BO, Alfath 'Bek Persija' Minta Ratu Rizky Nabila Tes DNA, Maia Estianty: Insya Allah Saya Bayarin
 
Ia terduduk bersandar ke tembok dengan kaki berselonjor di pinggir JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang.
 
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Rudy Saptari mengatakan, saat ditemukan, John tidak sedang bersama pesepeda road bike lainnya.
 
“Kebetulan yang mengantarkan (John) ada salah satu (pesepeda). Waktu kejadian ada di situ (JLNT) dan masih ada hubungan keluarga jadi pas ditemukan sendiri, tidak ada rekan yang lain,” ujar Rudy.
Baca Juga: Akibat Pernyataan Terkait LGBT, Anggota Parlemen Jepang Dituduh Melanggar Semangat Olimpiade
 
Dari catatan detak jantung yang ada di aplikasi jam pintarnya, detak jantung John mencapai 180. Padahal detak jantung normal sekitar 75 hingga 100.
 
Menurut keluarga John, pesepeda road bike itu memang memiliki riwayat penyakit jantung. "Lima belas tahun lalu pernah pasang ring jantung," ujarnya.
 
Beberapa orang terlihat berkerumun untuk menyaksikan kejadian ini. Terlihat petugas ambulans dan pihak Kepolisian sedang mengecek kondisi korban.
Baca Juga: Palestina Buat Darah Palsu Agar Dunia Merasa Kasihan dan Israel Dipandang Buruk? Ini Faktanya!
 
Selain itu, petugas juga mengamankan barang-barang pribadi korban seperti jam tangan dan kacamata. Video yang berdurasi 56 detik tersebut mengundang berbagai reaksi netizen.

"Hati2 kalau mau olah raga dan gak pernah ngelakuin medical check up. Naik sepeda, sepak bola, dan olah raga lainnya yang dapat memicu jantung bekerja lebih keras, bahaya bisa seperti alm di video ini," tulis @bursafurnitur.

"Motor gaboleh masuk JLNT karena angin di jalan tsb kenceng, eh ini sepeda uji coba lewat JLNT, goks," tulis @mh.rfk.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Instagram @warungjurnalis

Tags

Terkini

Terpopuler