Mutasi Covid-19 Varian Delta India Ditemukan di Bangkalan, Pemprov Jatim Sigap Memutus Mata Rantai Penyebaran

16 Juni 2021, 11:09 WIB
Foto Gubernur Jatim Khofifah melakukan peninjauan dan terus berupaya dengan berkoordinasi kepada beberapa pihak terkait guna menekan laju penyebaran Covid-19 di Bangkalan Madura //@khofifah.ip//Instagram.com

KABAR BESUKI – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menginformasikan bahwa ada tiga orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan mutasi virus delta yang berasal dari India. Hal itu berdasarkan hasil sequencing sample oleh Institute of Tropical Disease (ITD) dari Universitas Airlangga Surabaya.

Adapun demikian,  varian baru tersebut masuk dalam tipe delta B1.617.2 yang ditemukan dari penyekatan yang dilakukan di Suramadu beberapa waktu yang lalu.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dengan sigap berkoordinasi dengan Forkopimda Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya serta Pemerintah Kabupaten Bangkalan secara terpadu melakukan beberapa upaya guna memutus mata rantai penyebarannya, salah satunya melakukan penyekatan di Suramadu yang masih terus dilakukan.

Baca Juga: 25 Tips Bahagia dan Damai Lahir Batin dalam Kehidupan di Dunia, Lakukan Serta Rasakan Ajaibnya

Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi penyebaran mutasi virus baru dan lonjakan kasus positif Covid-19.

Selain itu, Gubernur Jatim yang akrab disapa Khofifah itu memaparkan bahwa telah mengidentifikasi terkait kasus  tersebut dan memastikan bahwa pasien-pasien dengan infeksi Covid-19 yang telah bermutasi tersebut sudah diisolasi secara khusus.

Diketahui, Dua di antara ketiga pasien dengan mutasi virus varian baru itu dirawat di RS Lapangan Indrapura. Sedangkan, satu orang lainnya dirawat di RS di Bojonegoro.

"Kami pastikan pasien-pasien dengan infeksi Covid-19 varian mutasi delta tersebut diisolasi dengan baik agar tidak menyebar. Segera setelah mengkonfirmasi kasus ini, kami langsung melakukan upaya-upaya dan langkah-langkah strategis untuk mencegah penyebaran kasus ini  baik dari segi testing, tracing, treatment maupun edukasi" ungkap Khofifah, yang sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Biro Humas Pemprov Jatim, Rabu, 16 Juni 2021.

Baca Juga: Korea Utara Alami Situasi Pangan Tegang Akibat Covid-19, Mirisnya Pengiriman Vaksin Ikut Tertunda

Tidak hanya itu, guna mencegah penyebaran kasus Covid-19 varian delta tersebut, Pemprov Jatim bersama tim K9dam dan Polda serta tracer kabupaten Bangkalan telah melakukan tracing massal di daerah-daerah zona merah di Bangkalan.

Hal itu dilakukan untuk menemukan kasus-kasus positif yang diduga termasuk strain mutasi dan diharapkan dengan tracing dan isolasi cepat ini bisa semakin cepat  memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Bangkalan.

"Jadi hingga kini, kami terus lakukan genomic surveilance aktif untuk memetakan pola mutasi di Jawa Timur, melakukan tracing dan isolasi massal di daerah kantong infeksi Covid-19, demi memastikan kasus mutasi tersebut tidak menyebar ke daerah-daerah yang lain," kata Khofifah.

Baca Juga: Aksi Anies Baswedan Gelar Apel Siaga Malam Disebut Justru Malah Menimbulkan Masalah Baru dan 'Sirkus Politik'

Tidak berhenti disitu, Pemprov Jatim juga berkolaborasi dengan pihak Pemkot Surabaya serta Polda Jatim untuk melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Madura, yang sudah dilakukan sejak 5 Juni 2021 lalu.

Dalam program kolaborasi tersebut, diketahui, telah dilakukan secara kumulatif sebanyak 31.578 orang yang telah dilakukan swab antigen, dengan hasil 668 positif antigen dengan hasil akhir 362 kasus dengan hasil swab PCR positif.

Sedangkan untuk masalah edukasi Covid-19 pada warga Bangkalan, Forkopimda Jawa Timur saat ini juga telah menggandeng para para kyai, tokoh agama maupun tokoh-tokoh masyarakat yang dipercaya oleh warga Bangkalan.

Kerjasama itu untuk  menyampaikan pesan kewaspadaan dan mengajak warga untuk patuh pada protokol kesehatan dan ikut segera dalam program vaksinasi.

Baca Juga: Kalina Akhirnya Kembali ke Pelukan Vicky Prasetyo, Uya Kuya: Alhamdulillah

"Tetap waspada dan mari saling dukung dan mengingatkan. Dengan upaya  5M, pembatasan mobilitas dan percepatan vaksinasi InsyaAllah kita bisa melewati pandemi ini" ajak Khofifah.

Perlu diketahui sebagai Informasi per 13 Juni 2021, Kabupaten Bangkalan tercatat ada 4 kecamatan  zona merah, 13 zona oranye, dan 1 zona kuning.

Secara rinci, ada empat kecamatan zona merah yaitu kecamatan  Arosbaya, Geger, Klampis dan Bangkalan.

Sedangkan untuk 13 kecamatan zona oranye antara lain Sepuluh, Tanjung Bumi, Galis, Blega, Modung, Kwanyar, Labang, Kamal, Socah, Burneh, Tanah Merah, Tragan, serta Konang. Selain itu untuk zona kuning terdiri terdapat 1 kecamatan saja yaitu Kokop saja.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Biro Humas Pemprov Jatim

Tags

Terkini

Terpopuler