Tenaga Kesehatan Terpapar COVID-19 Makin Bertambah, Puskesmas Banyuputih Situbondo Terpaksa Ditutup

21 Juni 2021, 17:52 WIB
Ilustrasi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam Pandemi Covid-19 , kini banyak yang terpapar virus tersebut /mohamed Hassan/pixabay

KABAR BESUKI – Puskesmas Banyuputih di Kabupaten Situbondo, kembali ditutup sementara dikarenakan bertambahnya jumlah tenaga kesehatan di puskesmas setempat yang terpapar virus corona.

Penutupan puskesmas tersebut dilakukan oleh Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

"Baru saja kami berkoordinasi dengan Pak Sekda dan segera menutup sementara semua layanan kesehatan di Puskesmas Banyuputih, mulai hari ini hingga pekan depan," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Dwi Herman Susilo, yang dikutip Kabar Besuki dari Antara, Senin, 21 Juni 2021.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Kemenag Setujui 27 Asrama Haji Digunakan Isolasi Mandiri

Padahal, pada pekan lalu Puskesmas Banyuputih sudah ditutup sementara (UGD, rawat inap). Puskesmas tersebut hanya melayani pasien rawat jalan karena terdapat delapan orang tenaga kesehatan terpapar COVID-19.

Dwi Herman menjelaskan bahwa penutupan sementara layanan di puskesmas wilayah timur (Kecamatan Banyuputih) itu karena ada tambahan tujuh orang tenaga kesehatan terpapar COVID-19, dari sebelumnya sudah ada delapan orang yang positif.

Selama Puskesmas Banyuputih ditutup sementara, menurut Dwi, semua layanan kesehatan dialihkan ke puskesmas pembantu (pustu) di Desa Sumberanyar.

"Jadi, Puskesmas Banyuputih kembali ditutup sementara untuk semua layanan agar lebih efektif dan agar benar-benar steril di puskesmas itu. Sebelumnya kan sudah ditutup untuk layanan di UGD dan rawat inap, tapi masih dibuka untuk pelayanan rawat jalan, sekarang kami tutup total," tegas Dwi.

Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Tolak Presiden 3 Periode, Fadjroel Rachman: Jokowi Setia pada Konstitusi UUD 1945

Selain itu, Dwi menginformasikan pada beberapa hari yang lalu, ada sebanyak empat personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo juga terpapar COVID-19 setelah mengikuti kegiatan latihan menyelam di Pantai Pasir Putih.

"Ada empat personel di BPBD yang juga terpapar COVID-19, tapi semuanya orang tanpa gejala atau OTG," katanya.

Informasi diperoleh, selama tiga hari terakhir (Jumat, Sabtu, Minggu) jumlah warga Situbondo terpapar COVID-19 mencapai 72 kasus, termasuk jumlah kematian mencapai tujuh orang (selama tiga hari).

Berdasarkan data sebaran COVID-19 di Situbondo, hingga Minggu, 20 Juni 2021 secara akumulatif tercatat sebanyak 2.723 kasus.

Baca Juga: Terungkap Ternyata Ini Alasan Adanya Pertanyaan Al Quran atau Pancasila dalam TWK

Adapun demikian, dengan rincian 2.391 sembuh, 211 orang meninggal, kasus aktif dan dalam perawatan 121 orang (dirawat di rumah sakit 25 pasien, gedung observasi 4 orang, isolasi mandiri 92 orang).

Sementara itu, terkait lonjakan kasus Covid yang terjadi beberapa pekan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo mulai Senin, 21 Juni 2021 telah menerapkan aturan 50 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) bekerja dari rumah (work from home/WFH).

Berdasarkan data, hingga saat ini, Situbondo berada di zona oranye atau penularan Coronavirus risiko sedang.

"Daerah dengan zona oranye atau penularannya risiko sedang harus menerapkan 50 persen ASN masuk kantor, dan 50 persennya bekerja dari rumah (WFH)," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo, Syaifullah.

Baca Juga: Kabupaten Banyuwangi Gelar Musrenbang RPJMD, Ipuk Berikan 5 Strategi untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi

Syaifullah menjelaskan bahwa aturan bekerja dari rumah 50 persen bagi ASN tersebut mengacu pada surat edaran Menteri PAN-RB Nomor 67 Tahun 2020 tertanggal 4 September 2020.

Sedangkan mengenai teknis pengaturan ASN bekerja dari rumah 50 persen, diserahkan pada kebijakan masing-masing pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: ANTARA Jatim

Tags

Terkini

Terpopuler