KABAR BESUKI - Indonesia saat ini di landa gelombang ke dua pasien Positif Covid-19, kali ini Indonesia mengalami kenaikan pasien terpapar yang sangat pesat.
Dan kali ini Luhut Binsar Pandjaitan memantau ketersediaan tempat tidur, penyediaan obat dan oksigen, vaksinasi, serta SDM tenaga kesehatan di masa PPKM Darurat.
Kabar baiknya mobilitas yang terjadi sudah mengalami penurunan, hal ini terjadi di wilayah Jawa dan Bali.
"Saya berharap beberapa hari ke depan, banyak wilayah-wilayah yang kuningnya (penurunan mobilitas dari -20 hingga -30 persen) bertambah," ujar Menko Luhut.
"Saya minta bantuan dari TNI, BNPB, dan Kemenkes untuk terus mencari tempat yang akan dijadikan rumah sakit lapangan dan darurat. Demi membantu pasien yang masih mengantri," tuturnya.
Menko Luhut juga meminta bantuan pada TNI, BPNB, dan Kemenkes untuk mencari tempat yang akan dijadikan rumah sakit lapangan.
Baca Juga: PPKM Darurat Akan Dilakukan Diluar Jawa-Bali, Wiku: Pemerintah Terus Melakukan Evaluasi Kebijakan
Upaya untuk peningkatan kapasitas rumah sakit, kata Luhut, akan dilakukan melalui dua hal. Di antaranya konversi tempat tidur di seluruh Jawa-Bali menjadi 40 - 50 persen untuk perawatan intensif dan ICU.
Hal tersebut dikecualikan untuk daerah DKI Jakarta, karena kapasitasnya sudah tidak mencukupi. Kemudian, penambahan rumah sakit lapangan atau rumah sakit darurat yang akan dibantu oleh TNI.
Dan ternyata wilayah DKI Jakarta mengalami penurunan mobilitas secara keseluruhan sebesar -21,3 persen.
Kemudian, pada wilayah Jawa Barat mengalami penurunan mobilitas sebesar -9,0 persen. Sedangkan, di wilayah Banten sebesar -18,1 persen.
"Kita akan tambah perawat dan dokter yang baru lulus dan akan di training terlebih dahulu selama tiga hari," pungkasnya.
Luhut akan menambah perawat dan dokter yang baru lulus dan dilakukan training selama tiga hari.
Pemerintah akan menambah tenaga kesehatan, baik untuk perawat dan dokter untuk mempersiapkan skenario terburuk.
Dan untuk menentukan rumah sakit lapangan atau darurat, pemerintah berupaya untuk mendapatkan tempat dengan kapasitas daya tampung yang besar.
Hal ini dilakukan agar tenaga kesehatan tidak terserap banyak untuk pemecahan beberapa wilayah.
Pemerintaah juga menyiapkan beberapa hal untuk menarik relawan dokter dari dokter paska magang, diperlukan penyediaan fasilitas istirahat yang layak, memperoleh BPJS kesehatan, mendapatkan jaminan kecelakaan kerja, dan alokasi biaya komunikasi.***