Indonesia Disebut Beruntung Bisa Mendapat Investasi China, Luhut: Ternyata Mereka Itu Punya Teknologi Bagus

27 Juli 2021, 09:00 WIB
Indonesia Disebut Beruntung Bisa Mendapat Investasi China, Luhut: Ternyata Mereka Itu Punya Teknologi Bagus /@luhut.Pandjaitan/Instagram

KABAR BESUKI – Menteri Luhut mengatakan Indonesia beruntung apabila bisa mendapatkan investasi China apalagi teknologinya sedang di masa ‘keemasan’.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menanggapi berbagai kritikan terkait investasi China yang berlebihan di Indonesia.

Ternyata Luhut punya misi kenapa Indonesia begitu bergairah dengan investasi China dan tenaga kerja asing.

Luhut mengatakan Indonesia beruntung bisa mendapatkan investasi China di saat teknologi China sedang jaya.

Baca Juga: Luhut Dianggap Andalan Presiden Jokowi dan Dijuluki Menteri Segala Urusan: Saya Nggak Pernah Ngatur

Pensiunan Jenderal TNI mengatakan jika bisa bekerja sama dengan China, Indonesia bisa belajar teknologi dan nantinya harus terjun ke kelas negara berkembang.

Dilansir Kabar Besuki dari acara Kick Andy, Menko Luhut membantah jumlah tenaga kerja asing asal China yang masuk ke Indonesia mencapai jutaan.

Menurut data Luhut, jumlah TKA hanya 30.000, dan TKA China hanya puluhan ribu.

Jadi menurutnya, penghitungan jumlah tenaga kerja asing China yang mencapai jutaan adalah kebohongan yang luar biasa.

Selain itu, Luhut mengatakan bahwa pada masa Gus Dur ia memimpikan pengembangan industri hilir di Indonesia, impian ini akhirnya terwujud setelah ia masuk ke pemerintahan Jokowi dan menjadi menteri utamanya.

Baca Juga: SBY Pernah Kritik Luhut Cara Komunikasinya Mengancam, Luhut: Gaya Batak Memang Begini Apalagi Saya Tentara

Dengan hilirisasi, maksudnya Indonesia harus mengubah bahan baku yang diekstraksi dari alam dan diolah menjadi produk turunan sehingga memiliki nilai tambah untuk diekspor, didaur ulang hingga digunakan sendiri.

Menurut Luhut, untuk bisa mengolahnya harus mempelajari teknologinya. Dan hanya China yang siap bekerjasama dengan Indonesia.

“Saya shopping around hanya Tiongkok saja, dan ternyata mereka itu punya teknologi bagus. Saya tanya, kalian mau nggak transfer teknologi, bikin pusat riset di Indonesia, bikin politeknik diIndonesia? mau mereka,” tutur Luhut.

Ia membandingkan Amerika Serikat sulit diajak berinvestasi di Indonesia.

Baca Juga: Luhut Minta menkes Lebih Perhatikan Pasien Isolasi Mandiri: Umumnya yang Dibawa Ke RS Sudah Parah

Menurut Luhut, alasannya cuma satu, tanya sana-sini apakah Indonesia sudah melakukan ini atau itu. Berbeda dengan China, pembicaraan investasinya bagus.

“Kalau pergi ke mereka, kita yang bikin syarat. Saya maunya Business to Business supaya utang kita nggak banyak, saya mau teknologi transfer terknologi, saya mau jumlah pegawai kalian bertahap harus turun, oke mereka. Tapi mereka minta bagian konstruksi kami yang banyak karena kami yang ngerti, deal itu. Kau harus dirikan sekolah, semua orang Indonesia jadi pemimpin di situ,” tutur Luhut.

Oleh karena itu, dalam komitmen investasi, jumlah tenaga kerja asing China awalnya besar, namun lambat laun akan berkurang, dan tenaga kerja akan diisi oleh orang Indonesia.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: Kick Andy

Tags

Terkini

Terpopuler