KABAR BESUKI - Sekelompok ilmuwan internasional dalam sebuah laporan baru di jurnal medis yang diterbitkan di The Lancet pada hari Senin, 13 September 2021 menyebutkan bahwa vaksin booster Covid-19 tak dibutuhkan secara luas atau umum.
Dalam laporan tersebut juga disebut bahwa hal tersebut tidak dibutuhkan, meski di tengah ancaman varian Delta yang lebih menular.
“Dosis booster untuk populasi umum tidak sesuai pada tahap pandemi ini,” tulis dalam jurnal itu, dikutip Kabar Besuki dari Aljazeera.
"Setiap keputusan tentang perlunya peningkatan atau waktu peningkatan harus didasarkan pada analisis yang cermat dari data klinis atau epidemiologis yang terkontrol secara memadai, atau keduanya, yang menunjukkan pengurangan penyakit parah yang terus-menerus dan bermakna,” imbuhnya.
Para ilmuwan juga mengatakan bahwa perlu banyak bukti untuk membenarkan vaksin booster.
Tak hanya itu, mereka juga menyebutkan bahwa vaksin tetap sangat efektif melawan gejala Covid-19 yang parah pada semua varian Covid-19 utama termasuk Delta.
Ditegaskan pula dalam jurnal tersebut bahwa dosis vaksin harus diprioritaskan kepada orang-orang di seluruh dunia yang masih belum mendapatkan vaksin.
“Jika vaksin dikerahkan di tempat yang paling baik, mereka dapat mempercepat akhir pandemi dengan menghambat evolusi varian lebih lanjut,” imbuhnya.
Pandangan itu bertentangan dengan rencana pemerintah AS untuk mulai menawarkan vaksin booster kepada banyak orang Amerika yang telah divaksinasi penuh segera pada minggu depan.
Namun keputusan tersebut masih bergantung pada persetujuan dari regulator kesehatan setempat.
Sementara itu, beberapa negara telah mulai menawarkan dosis tambahan karena kekhawatiran tentang varian Delta yang jauh lebih menular.
Baca Juga: Satu Keluarga Tewas Tertimbun Pakaian di Sebuah Gudang Konveksi Banjarmasin Timur
Hal tersebut menyebabkan WHO menyerukan moratorium suntikan ketiga di tengah kekhawatiran tentang pasokan vaksin ke negara-negara miskin, di mana jutaan orang belum menerima suntikan pertama mereka.***