KH Cholil Nafis Minta Orang Tua Waspada terhadap Bahaya NII: Pendidikan Pertama Ada di Keluarga

8 Oktober 2021, 07:50 WIB
KH Cholil Nafis Minta Orang Tua Waspada terhadap Bahaya NII: Pendidikan Pertama Ada di Keluarga /Instagram.com/@cholilnafis

KABAR BESUKI - Ketua MUI KH Cholil Nafis meminta orang tua untuk waspada terhadap bahaya NII dan menekankan pendidikan pertama dalam lingkungan keluarga.

KH Cholil Nafis menegaskan, orang tua perlu menjaga anak dan mengetahui di mana dan kepada siapa anak mengaji.

Pasalnya menurut dia, banyak orang menggunakan modus pengajian atau istilah sejenisnya untuk mendoktrin anak muda dengan pemikiran-pemikiran yang menjerumuskan.

"Perlu kita menjaga anak dan keluarga kita ngajinya ke mana, dan ngajinya kepada siapa. Jadi banyak sekali sekarang penyimpangan-penyimpangan di dalam bentuk modus di dalam pengajian atau liqo, ada juga yang menggunakan istilah halaqah," kata KH Cholil Nafis sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube tvOneNews pada Kamis, 7 Oktober 2021.

Baca Juga: Pemerintah Bina Anak dari Terduga Teroris, Kemen PPPA: Agar Mereka Bisa Hidup Normal dan Jauh dari Radikalisme

KH Cholil Nafis menyebut Negara Islam Indonesia (NII) tampak seolah memiliki nama yang begitu islami, namun sesungguhnya justru membawa ajaran yang menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya.

KH Cholil Nafis menekankan pentingnya peran keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama bagi anak sebelum berguru kepada orang lain.

"Namanya terkesan islami, tapi dia menyimpang dari ajaran Islam. Oleh karena itu, orang tua jangan sampai lepas karena pendidikan pertama ada di keluarga," ujarnya.

Melalui keluarga, KH Cholil Nafis menekankan pentingnya anak untuk dibekali pengetahuan mengenai cara memilih guru yang tepat, karena banyak orang yang bermodus menjadi guru ngaji namun ternyata justru menjerumuskan ke jalan yang salah.

"Jadi anak kita diberikan bekal untuk selektif mencari guru, karena banyak yang berpura-pura bermodus sebagai guru ternyata dia bukan guru, malah dia menjerumuskan," katanya.

Baca Juga: Milenial Sebagai Sasaran Radikalisme, MUI: Peran Orang Tua Penting untuk Memantau Perilaku Anak

KH Cholil Nafis juga menghimbau agar orang tua juga mengetahui afiliasi dari guru yang mengajari anaknya.

Sebab kata dia, baru-baru ini juga ada temuan mengenai korban propaganda NII dari kalangan santri di sebuah pondok pesantren yang dikelola oleh ormas Islam kredibel.

"Juga afiliasinya, biasanya begini nggak jelas afiliasinya ke mana. Kalau berafiliasi dengan ormas Islam kepada NU, Muhammadiyah, apalagi tadi kita mendengar bahwa ada juga warga dari pesantren sekian lama kena juga, ini kan juga keprihatinan kita," ujar dia.

Baca Juga: Maraknya Aksi Terorisme di Indonesia, Ketua PBNU: Virus Radikalisme Terjadi karena Kurangnya Pendidikan Agama

KH Cholil Nafis berharap agar para santri yang sudah belajar di pondok pesantren yang dikelola oleh lembaga atau ormas kredibel tidak tersesat dari jalan yang benar.

Dia berharap agar kasus yang terjadi di Lampung tak terulang kembali di wilayah yang sama maupun wilayah lainnya.

"Artinya, jangan sampai yang sudah ada dalam ormas yang sudah jelas mempunyai akar yang benar di dalam beragama dan bernegara, jangan sampai keluar menuju kesesatan beragama dan kesesatan bernegara," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler