Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Dapat Bisikan 'Dukun' untuk Teruskan Proyek Kereta Cepat

16 Oktober 2021, 13:25 WIB
Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Dapat Bisikan 'Dukun' untuk Teruskan Proyek Kereta Cepat /Ilustrasi/Rudy and Peter Skitterians/PIXABAY/Skitterphoto

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung sebut Presiden Jokowi mendapat bisikan 'dukun' untuk tuskan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Meski seluruh ekonom sepakat proyek kereta cepat tak layak diteruskan, Rocky Gerung menilai Presiden Jokowi tetap ngotot meneruskan proyek tersebut karena bisikan 'dukun' yang menyebut bahwa hal tersebut akan menjadi sebuah 'pameran' untuk keberhasilan mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 itu.

"Seluruh ekonom sudah bersepakat untuk 'Ini jangan diterusin'. Pertanyaannya kalau diterusin itu rasionalitasnya dari mana? Atau memang Presiden Jokowi itu dibisiki oleh dukun-dukun supaya 'terusin' karena itu akan jadi pameran keberhasilan dia," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 16 Oktober 2021.

Baca Juga: Presiden Jokowi Disebut Terjebak 'Pinjol' Kereta Cepat, Rocky Gerung: Ini Adalah Penipuan

Rocky Gerung mengaku tak habis pikir dengan keputusan Presiden Jokowi yang memaksakan diri meneruskan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung hingga menguras APBN.

Menurutnya, Sri Mulyani harus berani bersikap tegas menolak menganggarkan APBN demi ambisi Presiden Jokowi untuk meneruskan proyek kereta cepat.

"Kita nggak ngerti apa sebetulnya alasannya kenapa dia mesti teruskan dan bahkan harus diambil dari APBN. Saya tunggu Sri Mulyani komentar, karena dia kasir dan mesti keluarin duit dari APBN. Dia tahu itu tidak layak secara ekonomis, maka sebagai ekonom dia mestinya juga mbalelo, jangan bayar," ujarnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Sebab Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dilanjutkan: Keinginan Presiden untuk Pencitraan

Menurut Rocky Gerung, Sri Mulyani seolah tak berani bersuara karena ikut terkena sihir 'dukun' sebagaimana Presiden Jokowi.

Sehingga, Sri Mulyani seolah tega mengesampingkan hak rakyat untuk memperoleh kesejahteraan demi proyek kereta cepat itu.

"Tapi ya udah, Sri Mulyani juga kena sihir dukun saya kira tuh, sehingga mengiyakan aja. Hak rakyat untuk memperoleh kesejahteraan diambil dulu untuk dipakaikan pada proyek-proyek yang bakal mengalami 'Comcore Fallacy' ini," katanya.

Baca Juga: Said Didu Tawarkan Solusi Agar Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Balik Modal: Tutup Jalan Tol 75 Tahun

Menurut Rocky Gerung, 'dukun' yang disebutnya sebagai kelompok oligarki itu telah mengambil ancang-ancang untuk beroperasi di lima titik singgah dalam jalur kereta cepat Jakarta-Bandung.

Nantinya, mereka akan menyiapkan segudang bisnis untuk mengeruk keuntungan dari banyaknya penumpang kereta cepat tersebut.

"Dukun itu udah beroperasi di lima titik singgah dari Jakarta ke Bandung. Ada dukun yang nunggu di Walini, ada yang nunggu di Meikarta, dukun-dukunnya udah di situ semua tuh. Nanti akan dibikin sodetan untuk mampir ke lokasi perdukunan di situ," ujar dia.

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disorot Media Jepang, Fadli Zon: Lobi China Terlalu Kuat

Rocky Gerung berpendapat, kebijakan Presiden Jokowi yang memaksakan diri meneruskan proyek kereta cepat akan menjadi bahan 'olok-olokan' baru di kemudian hari.

Dia mengatakan, ini merupakan sebuah koordinasi buruk dalam internal pemerintah yang dipertontonkan secara terang benderang dan dapat mempermalukan nama Indonesia di dunia internasional.

"Nanti akan ada olok-olok lagi, ini Presiden Jokowi 'The King of Fallacy' tuh. Kalo diterjemahkan ke Bahasa Indonesia marah lagi tuh kan? Jadi sebetulnya kita lagi saksikan suatu koordinasi buruk yang dipamerkan langsung telanjang dan dunia internasional tahu bahwa ini adalah main-main," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler