KABAR BESUKI – Pengamat politik Rocky Gerung kembali memberikan kritik tajam terkait pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baru-baru ini, Rocky Gerung menyoroti sikap Istana yang selalu membangga-banggakan pertumbuhan ekonomi Indonesia usai diterpa pandemi Covid-19.
Menurut Rocky Gerung, pemerintah yang terus membangga-banggakan adanya pertumbuhan ekonomi ini justru dinilai sebagai bentuk kedunguan.
Rocky Gerung mengatakan bahwa sikap Presiden Jokowi yang terus membangga-banggakan adanya pertumbuhan ekonomi justru dinilai sebagai kedunguan bagi para kaum milenial.
“Saya punya tim sekarang yang namanya kaum millennial yang berusia 17-21 tahun, di Indonesia, Eropa dan Amerika, saya ngobrol sama mereka, bagi mereka yang dipamerkan oleh Pak Jokowi melalui juru bicaranya tentang sukses ekonomi itu, ya bertumbuh ekonominya, tapi diinjus oleh ekstraktif industri, bagi milenial itu artinya kedunguan,” kata Rocky Gerung seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Indonesia Lawyers Club.
Baca Juga: Menyesal Sempat Memuji, Rizal Ramli: MK Gombal, Saya Cabut Pujian Saya Terhadap MK
Menurut Rocky Gerung, percuma jika ekonomi Indonesia bertumbuh hanya dengan melakukan ekstraktif industry atau sekedar gali-gali tambang lalu dijual.
Rocky Gerung mengatakan bahwa hal tersebut justru mencerminkan bahwa tidak adanya kerjaan otak dari pemerintah dan Presiden Jokowi.
“Gak ada inovasi kalau kita tumbuhkan ekonomi hanya dengan gali-gali tambang, jual, manjat-manjat pohon sawit, jual, kan gak ada kerjaan otak disitu kan, apa kerjaan otaknya?” ujar Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan bahwa saat ini sistem dunia sudah berubah sejak diterpa pandemi Covid-19.
Menurut Rocky Gerung, pemerintah tak bisa lagi menyebut bahwa ekonomi Indonesia bertumbuh hanya dengan melakukan ekstraktif industry.
Ia mengatakan bahwa hal tersebut justru membuat Indonesia terjebak dalam kedunguan dan bisa berpikir inovasi lain.
“Bagi milenial dunia itu, melihat bahwa Indonesia ini kejebak dalam kedunguan, gak bisa berpikir prospektif lagi,” pungkasnya.
Meski data menunjukkan bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi karena ekstraktif industri, Rocky Gerung menilai bahwa pertumbuhan ekonomi ini hanya dinikmati oleh para oligarki.***