Istri Ridwan Kamil Minta Herry Wirawan Pemerkosa Santriwati Dihukum Mati: Itu Harga Mati Buat Kita

KABAR BESUKI – Istri Ridwan Kamil minta pelaku pemerkosa santriwati, Herry Wirawan, supaya dihukum mati.

Atalia Praratya membantah soal narasi sengaja menyembunyikan kasus pemerkosaan 12 santriwati oleh Herry Wirawan yang diketahui sejak Mei lalu.

Istri Ridwan Kamil menegaskan tidak mengungkap kasus ini agar korban Herry Wirawan bisa hidup tenang.

Sebaliknya, ia malah meminta hukuman mati Herry Wirawan, tidak ada yang lain.

Baca Juga: Korban Selamat Ungkapkan Melihat Kereta Kencana Sebelum Erupsi Gunung Semeru Terjadi

Meski tidak mengungkap kasus Herry Wirawan ke publik, jajaran Pemprov Jabar aktif dalam mendampingi para korban dari awal kasus hingga sidang keenam untuk terakhir kalinya.

Istri Ridwan Kamil menegaskan pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi dan memperjuangkan masa depan para korban Herry Wirawan dan anak-anaknya.

“Kalo bisa hukuman mati. Itu harga mati buat kita,” kata Atalia Praratya.

Menurutnya, korban Herry sudah mulai berdamai dengan nasib dan keadaan, sebagian korban yang belum melahirkan masih ingin sekolah.

Baca Juga: Kasus Herry Wirawan Pemerkosa 12 Santriwati Sudah Diketahui Sejak Mei, Istri Ridwan Kamil Lakukan Ini

Dilansir Kabar Besuki dari YouTube TVONeNews, namun kondisi ini memonopoli para korban.

Dengan terungkapnya kasus Herry, mereka mulai meneliti data-data para korban, sehingga para korban mulai merasa tidak nyaman dan menjadi cemas.

“Sekarang anak yang sudah sekolah jadi ingin keluar karena tidak nyaman, ada surat dari orang tua mohon ke kami supaya tidak diganggu. Kembali lagi, ini bukan menutupi tapi tidak mengkespose, beda ya. Perlu kami luruskan proses hukum itu berjalan jadi bukan dibiarkan, kami berjuang bersama untuk masa depan anak ini,” tutur Atalia Praratya.

Istri Ridwan Kamil ini jelas membantah tudingan menyembunyikan kasus Herry Wirawan dengan tidak membeberkannya ke publik.

Baca Juga: BNPB Sebut Belum Ada Sanksi Pejabat Kabur Karantina, Tretan Muslim: Pejabat Tak Tergolong Makhluk Hidup

Atalia Praratya berdalih tidak menyembunyikan kasus ini, buktinya kasus ini sudah ditangani polisi.

Atalia Praratya mengatakan saat ini melindungi korban predator seksual Herry itu penting.

Jika tidak, Atalia Praratya khawatir ke depan para korban kekerasan seksual akan lebih takut untuk melaporkan dan mengungkapkan kejadian tersebut.

Hal itu karena trauma mereka akan terekspos secara masif sehingga kehidupan mereka akan semakin tidak nyaman.***