KABAR BESUKI - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti fadilah Supari kini tengah hangat jadi perbincangan publik usai menyebut bahwa pemerintah terlalu mendramatisir adanya varian Omicron.
Menurut Siti Fadilah Supari, pemerintah terlalu berlebihan dalam menanggapi masuknya varian Omicron.
Padahal merujuk pada pernyataan WHO, meski memiliki penularan yang sangat cepat, Omicron dinilai tidak terlalu berbahaya seperti Delta.
Siti Fadilah Supari menilai bahwa pemerintah terlalu membesar-besarkan masalah dan terkesan ‘menakut-nakuti’ masyarakat dengan adanya varian Omicron.
“Begini, jadi dramatisasi itu bentuk dari secara umum membesar-besarkan masalah, kata WHO memang Omicron memang menyebar lebih cepat tapi tidak menimbulkan keparahan seperti Delta,” kata Siti Fadilah Supari seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Official iNews.
Mantan Menteri Kesehatan era Susilo Bambang Yudhoyono itu mengatakan bahwa pemerintah terlalu berlebihan saat memberikan himbauan kepada masyarakat terkait varian Omicron.
Padahal menurutnya, masyarakat seharusnya tidak perlu panik menanggapi masuknya varian Omicron ke Indonesia.
“Padahal tidak perlu panik,” ujarnya.
Baca Juga: Mayang Kerap Dibully, Netizen Duga Ibu Tiri 'Dalang' di Balik Keluarga Bobrok: Dimanfaatin Si Puput
“Jadi dramatisasi itu maksudnya dilebih-lebihkan begitu, jangan sampai Omicron itu dilebih-lebihkan, jangan sampai Omicron ini PPKM nya dinaikkan level,” imbuhnya.
Kendati demikian, Siti Fadilah Supari mengapresiasi pemerintah yang saat ini sudah terlihat lebih santai dalam menyikapi varian Omicron.
Pemerintah juga telah menghimbau masyarakat untuk tidak panik namun tetap waspada menyikapi adanya varian Omicron.
“Tapi sekarang sudah enggak, pemerintah sudah mengatakan tidak berbahaya, jangan panik dan sebagainya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Siti Fadilah Supari menyebut bahwa Omicron sebenarnya tidak ada hubungannya dengan vaksinasi. Ia juga menyebut bahwa varian Omicron tidak bisa dideteksi dengan menggunakan tes PCR.
“Memang Omicron itu menyebar cepat, tapi tidak menimbulkan keparahan daripada Delta,” pungkasnya.***