KABAR BESUKI – Rencana mengenai pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru hingga saat ini terus menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Banyak pihak yang mendukung adanya rencana IKN baru, namun tak sedikit pula yang mengkritik habis-habisan terkait rencana pemindahan IKN baru.
Terlebih belum lama ini Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah berencana menggunakan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Rencana Sri Mulyani menggunakan dana PEN untuk pembangunan IKN ini sontak menuai komentar dari berbagai pihak, salah satunya disampaikan oleh Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai bahwa Sri Mulyani mulai frustasi menangani proyek pembangunan IKN. Sebab menurutnya, agenda pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang telah dirancang oleh Sri Mulyani tidak dianggap oleh pemerintah karena adanya proyek IKN.
“Jadi sebenarnya dia punya determinasi menghidupkan ekonomi, nah caranya adalah mengaktifkan hal-hal secara konkret langsung menyentuh rakyat,” kata Rocky Gerung seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube pribadinya pada 22 Januari 2022.
“Karena itu sekarang kalau kita lihat ibu Sri Mulyani agak bingung, dia gak tau mau ngapain karena rancangannya akhirnya gak dipake kan,” imbuhnya.
Menurut Rocky Gerung, Sri Mulyani sebenarnya telah menyiapkan berbagai agenda untuk pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga: Supir Truk Kecelakaan Maut Simpang Rapak Balikpapan Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara
Namun sayangnya, agenda-agenda tersebut justru tidak bisa terealisasikan lantaran anggaran yang akan digunakan justru dialihkan untuk pembangunan IKN baru.
Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia itu juga beranggapan bahwa Sri Mulyani sebenarnya ingin mengatakan bahwa proyek IKN ini menggerus dana yang seharusnya dialokasikan untuk rakyat.
“Gampangnya gini Sri Mulyani, jangan dulu pindahin ibu kota itu menggerus dana yang seharusnya pada rakyat,” ujarnya.
Namun Rocky Gerung mengatakan bahwa percuma jika hal tersebut disampaikan Sri Mulyani kepada menteri lain.
Sebab menurut Rocky Gerung, menteri-menteri lain adalah pimpinan partai politik yang tidak akan menggubris agenda Sri Mulyani dan lebih mementingkan pembangunan IKN baru.
“Kan dia pikir apa yang dia pikirkan itu bisa diiyakan oleh menteri koordinator bersama presiden, ternyata gak dianggap, agenda Sri Mulyani gak dianggap karena menteri-menteri yang lain itu pimpinan partai politik,” jelas Rocky Gerung.
“Jadi itu yang bikin Sri Mulyani frustasi dengan pemindahan ibu kota yang dia gak bisa ucapkan pada publik,” pungkasnya.***