KABAR BESUKI – Pengamat politik Rocky Gerung memberikan komentar pedasnya terkait kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap menimbulkan kerumunan warga.
Seperti diketahui baru-baru ini, Presiden Jokowi kembali jadi buah bibir masyarakat usai kunjungannya ke Toba, Sumatera Utara menimbulkan kerumunan warga di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Kerumunan yang ditimbulkan oleh Presiden Jokowi itu tentu menuai kecaman dari berbagai pihak, salah satunya disampaikan oleh Rocky Gerung.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Kunjungan Jokowi ke Maumere hingga Sumatera Utara Picu Kerumunan Demi 'Headline'
Rocky Gerung menilai bahwa kerumunan yang sering ditimbulkan oleh Presiden Jokowi adalah bentuk spontanitas warga yang diarahkan.
Ia bahkan menyebut bahwa kerumunan yang timbul saat kunjungan Jokowi terkesan hanya tipuan kamera.
“Semua tahu ketika kamera dibuka spontan itu spontanitas yang diarahkan, dari awal kita tahu itu tipuan kamera, jadi seolah-olah ada spontanitas tapi memang pengarahan sudah ada sejak awal,” kata Rocky Gerung seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Rocky Gerung Official pada 6 Februari.
“Jadi ini semacam scenario yang mudah terbaca,” sambungnya.
Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia itu juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi memang sengaja untuk menimbulkan kerumunan demi dieluh-eluhkan oleh masyarakat.
Rocky Gerung menilai bahwa Presiden Jokowi memang sengaja bikin kerumunan untuk membuat sebuah headline.
“Jadi logikanya masyarakat sulit untuk diatur, tapi presiden bisa mengatur dirinya sendiri kan, kan dia bisa atur dirina supaya nggak kesitu,” ujar Rocky Gerung.
“Semua alasan yang diberikan itu hanya untuk mengeluh-eluhkan presiden,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga menilai bahwa Presiden Jokowi tidak bisa mengatur dirinya sendiri untuk tidak menciptakan kerumunan.
Menurut Rocky Gerung, Presiden Jokowi memang ‘hobi’ membuat kerumunan demi dieluh-eluhkan oleh masyarakat.
“Mereka semua tahu apa yang diinginkan presiden, supaya di headline-kan, Presiden ingin dieluh-eluhkan, oleh karena itu di kumpulkanlah massa, diaturlah bagaimana caranya bansos itu menimbulkan kerumunan,” pungkasnya.***