Baliho KM 50 Muncul di Berbagai Daerah, Refly Harun Duga Ada Aktor di Balik Layar yang Terlibat dalam Tragedi

8 Februari 2022, 07:48 WIB
Baliho KM 50 Muncul di Berbagai Daerah, Refly Harun Duga Ada Aktor di Balik Layar yang Terlibat dalam Tragedi. /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

KABAR BESUKI - Belakangan ini muncul baliho KM 50 yang didirikan oleh sekelompok masyarakat di berbagai daerah sebagai bentuk simpati terhadap enam anggota Laskar FPI yang telah meninggal dunia dalam tragedi tersebut.

Pakar hukum tata negara Refly Harun turut menanggapi munculnya baliho untuk mengenang tragedi KM 50 yang didirikan oleh masyarakat di berbagai daerah.

Refly Harun menduga ada aktor di balik layar yang terlibat dalam tragedi KM 50 hingga mendorong masyarakat di daerah mendirikan baliho.

Baca Juga: Habib Bahar Dituduh Sebar Hoax Tragedi KM 50, Muhammad Taufiq: Bagaimana Bisa? Pengadilan Belum Memutuskan Kok

Refly Harun menilai, masyarakat ramai-ramai mendirikan baliho KM 50 di berbagai daerah karena ada situasi yang dinilai tidak imbang dalam proses pengungkapan tragedi tersebut.

Mantan jurnalis Media Indonesia (MI) itu mengatakan, empat orang saksi telah meninggal dunia, sementara dua orang lainnya kini sedang menjalani proses hukum oleh pengadilan dalam persidangan yang masih belum usai.

Dia mengatakan, masyarakat saat ini meminta keadilan dalam proses hukum tragedi KM 50 karena telah ditemukan ada satu orang oknum aparat yang diduga kuat membunuh enam orang anggota Laskar FPI.

 

"Ada sebuah situasi yang tidak imbang dalam proses pengungkapan KM 50 ini, karena semua (empat) saksi meninggal dunia, semua (empat) saksi terbunuh, karena yang dipermasalahkan di sidang kan hanya empat orang yang mati atau terbunuh di mobil Xenia yang menurut dakwaan membawa mereka ke Polda Metro," kata Refly Harun sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 7 Februari 2022.

Baca Juga: Pakar Hukum Pidana Ini Minta Tragedi KM 50 Harus Diungkap Tuntas Hingga Soroti Kasus Habib Bahar

Refly Harun menilai, selama ini proses hukum terkait tragedi KM 50 dirasa masyarakat masih jauh dari rasa keadilan.

"Ini soal sense of justice, rasa keadilan. Masyarakat kendati prosesnya belum selesai, sudah menduga bahwa apapun yang diputuskan pengadilan hari ini. Maka yang terkena adalah tetap dua orang itu saja (yang tidak dipermasalahkan)," ujarnya.

Selain itu, Refly Harun menilai masyarakat semakin tidak puas dengan proses hukum atas tragedi KM 50 yang berlangsung saat ini karena hanya memeriksa orang-orang yang terlibat di lapangan.

Dia bahkan menduga bahwa ada aktor di balik layar yang ikut terlibat dalam tragedi KM 50 sebagaimana dugaan masyarakat.

"Masyarakat sebagai komponen rakyat merasa tidak puas. Dalam benak mereka mungkin, harusnya ada pihak lain yang ikut bertanggung jawab. Mereka mungkin tidak percaya bahwa pelakunya hanya orang lapangan yang saat ini diproses," katanya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Tertundanya Kasus KM 50 Bisa Jadi Preseden Buruk Bagi Demokrasi di Indonesia, Ini Alasannya

Refly Harun mengaku tak melihat adanya proses hukum terhadap aktor di balik layar yang diduga terlibat dalam tragedi KM 50.

Dia menilai seolah-olah tidak ada pertanggung jawaban terhadap sebuah komando yang diberikan terhadap pelaku pembunuhan enam anggota Laskar FPI saat tragedi KM 50 berlangsung.

Terlebih kata dia, masyarakat juga telah menemukan adanya versi lain dalam pengungkapan tragedi KM 50 melalui Buku Putih yang disampaikan oleh Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3).

"Ini yang tidak terlihat dalam proses persidangan di KM 50, karena sama sekali tidak ada command responsibility, seperti ada sebuah rantai yang putus begitu saja. Mungkin ini yang menyebabkan mereka menuntut penuntasan kasus KM 50 ini, apalagi ada versi lain yang disampaikan tim TP3 melalui Buku Putih-nya," ujar dia.

Terakhir, Refly Harun menegaskan bahwa masyarakat tetap akan mempertanyakan sebuah proses atau putusan hukum jika dianggap tak memenuhi rasa keadilan.

"Kalau sebuah putusan hukum itu dianggap tidak berkeadilan, maka masyarakat tetap akan mempertanyakannya," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler