Jokowi Disebut Kerahkan Kepala Desa demi Tiga Periode, Rocky Gerung: Nggak Punya Ide Selain Meniru Orde Baru

30 Maret 2022, 07:30 WIB
Jokowi Disebut Kerahkan Kepala Desa demi Tiga Periode, Rocky Gerung: Nggak Punya Ide Selain Meniru Orde Baru. /Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas/

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menyoroti sikap Jokowi yang disebut-sebut mengerahkan kepala desa melalui Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) untuk memuluskan rencana tiga periode.

Rocky Gerung menilai ambisi Jokowi untuk memperpanjang kekuasannya hingga tiga periode seolah tak bisa dihentikan.

Rocky Gerung bahkan menduga bahwa manuver Jokowi dan sejumlah jajarannya untuk memuluskan langkah tiga periode akan terus berlangsung.

"Memang ambisi kekuasaan itu nggak bisa dihentikan. Tapi kita duga dari awal bahwa ini akan berlangsung terus," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu, 30 Maret 2022.

Baca Juga: Spanduk Dukungan Jokowi Tiga Periode Bertebaran Jelang MotoGP Mandalika 2022, Begini Pendapat Refly Harun

Rocky Gerung juga menyebut bahwa nantinya akan ada varian baru mengenai pengerahan massa yang akan dilakukan Jokowi demi memperpanjang masa jabatannya hingga tiga periode.

Mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu melontarkan satire bahwa akan ada upaya pengerahan massa dari kalangan alumni sejumlah perguruan tinggi oleh Jokowi.

"Nanti juga akan ada Ikatan Alumni Perguruan Tinggi akan dikerahkan juga dengan cara yang sama," ujarnya.

Dia juga menilai bahwa rezim Jokowi seolah miskin kreativitas sehingga menggunakan cara-cara ala Orde Baru untuk memperpanjang masa jabatannya hingga tiga periode.

"Jadi kelihatannya, Presiden Jokowi dan rezimnya ini nggak punya ide lain selain meniru-niru pekerjaan Orde Baru, kan itu semuanya teori Orde Baru tuh," katanya.

Baca Juga: Chusnul Mariyah Minta Presiden Jokowi Tiru Shinzo Abe: Udah Tidak Mampu Malah Mau Tiga Periode

Lebih lanjut, Rocky Gerung juga membeberkan berbagai contoh rezim Orde Baru mengerahkan massa untuk menggalang dukungan yang kemudian ditiru oleh rezim Jokowi.

Filsuf asal Manado itu mengungkapkan, rezim Orde Baru juga mengerahkan kepala desa agar Soeharto tetap bisa berkuasa sebagai Presiden RI.

Meski demikian, dia menilai Soeharto dan Jokowi memiliki perbedaan mendasar dalam hal mewujudkan program pembangunannya.

"Dulu juga sama, kepala desa dikumpulin, lalu bikin kebulatan tekad. Tapi Pak Harto bisa melakukan itu karena semacam ada kepercayaan bahwa pembangunan harus dijalankan terus-menerus," ujar dia.

Baca Juga: Klaim 110 Juta Orang Setuju Jokowi Tiga Periode oleh Luhut Dinilai Tidak Masuk Akal, Refly Harun Bilang Begini

Selain itu, Rocky Gerung juga menilai rezim Jokowi seolah berputus asa terhadap sejumlah proyek yang digagasnya sendiri, termasuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Atas dasar tersebut, dia berpendapat bahwa Jokowi mengerahkan massa dari kepala desa karena gagal untuk melobi sejumlah partai politik pendukungnya sendiri dengan alasan konstitusi.

Dia juga mengungkapkan, manuver tersebut dilakukan Jokowi untuk menghindari potensi jeratan hukum yang mungkin terjadi setelah lengser dari jabatannya sebagai Presiden RI.

"Secara etis nggak mungkin, secara konstitusi nggak mungkin, kalau nggak ada cara semacam ini setelah lengser beliau bisa dipersoalkan," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler