Obat Anti COVID-19 Baru Menghilangkan Virus Hanya dalam Tiga Hari

2 April 2022, 13:48 WIB
ilustrasi obat Covid-19 baru. /Pietro jeng/Pixabay

KABAR BESUKI - Sebuah obat anti COVID-19 baru telah menunjukkan tanda-tanda menjanjikan untuk menghilangkan virus dalam waktu tiga hari.

Sebuah penelitian menunjukkan obat anti COVID-19 baru ini telah lolos uji klinis buatan Amerika Molnupiravir yang dipercaya menghilangkan virus hanya dalam tiga hari.

Obat anti COVID-19 yang berbentuk kapsul itu dapat menghilangkan infeksi COVID-19 ringan hingga sedang pada hari ketiga pengobatan.

Pasien COVID-19 perlu memakai obat ini dalam waktu lima hari setelah gejala berkembang, supaya hasil yang didapatkan maksimal.

Dilansir Kabar Besuki dari 9news.com.au,  Molnupiravir adalah prodrug antivirus oral yang telah digunakan untuk melawan virus corona, termasuk COVID-19.

Baca Juga: 5 Cara Supaya Tetap Makan Sehat dengan Anggaran yang Terbatas, Salah Satunya Masak di Rumah!

Hingga saat ini COVID-19 masih menjadi ancaman bagi masyarakat yang ingin melakukan aktifitas keluar rumah.

Seluruh masyarakat, terutama yang mempunyai daya tahan tubuh yang lemah diharapkan tetap mematuhi segala standar kesehatan yang berlaku, sampai benar-benar ditemukan obat anti coronavirus, terutama COVID-19.

Studi yang dilakukan oleh Merck & Co, produsen obat, menemukan bahwa nol dari 92 peserta dengan gejala COVID-19 masih memiliki virus pada hari ketiga penggunaan Molnupiravir.

Sedangkan 21 persen peserta yang menggunakan plasebo masih memiliki virus pada hari ketiga penggunaan.

Baca Juga: Cara Kembalikan Reels Agar Muncul di Feed Instagram, Gampang Banget!

Dr. Julie Strizki, ilmuwan yang memimpin penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pemberian Molnupiravir selama lima hari efektif dalam menghilangkan COVID-19 dengan cepat.

“Studi ini memberikan bukti tambahan bahwa Molnupiravir membantu mereka yang terinfeksi, dan membersihkan SARS-CoV-2 (COVID-1) lebih cepat daripada plasebo,” ujarnya.

“Molnupiravir dapat menurunkan resiko perkembangan penyakit serius dalam kelompok beresiko tinggi ini.”

Terlihat juga mampu membersihkan virus dengan baik pada pasien dengan gangguan kekebalan.

Baca Juga: Viral di TikTok Video Mobil Pemadam Kebakaran Tabrak 2 Pengendara Motor

Studi ini juga mengungkapkan obat tersebut dapat memperbaiki gejala lebih cepat, terutama ketika kehilangan penciuman atau saat kelelahan.

Hasil penelitian akan dipresentasikan pada Kongres Eropa Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular dengan harapan pil akan disetujui untuk penggunaan darurat. ***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: 9news.com.au

Tags

Terkini

Terpopuler