KABAR BESUKI – Pengamat politik Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait maraknya dukungan mengenai wacana perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi 3 periode.
Rocky Gerung mengatakan bahwa munculnya wacana perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode ini sebenarnya berasal dari lingkar istana.
Ia bahkan curiga bahwa para Menteri dan jajarannya sengaja melakukan ‘gerakan liar’ untuk menyukseskan wacana 3 periode.
Baca Juga: Habib Bahar Bin Smith Jalani Sidang Kasus Penyebaran Berita Palsu dalam Ceramahnya
“Itu memang gerakan liar tapi disetujui oleh Pak Jokowi, kan Pak Jokowi yang bilang ‘silahkan siapapun berhak untuk berpikir tentang perpanjangan masa jabatan’ jadi silahkan berpikir liar, kira-kira begitu kata Pak Jokowi,” kata Rocky Gerung seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Rocky Gerung Official pada 05 Maret 2022.
“Kan selama Pak Jokowi tetap berambisi untuk jadi Presiden seterusnya, dan dia gak kasih sinyal mau berhenti, maka gerakan ini gerakan liar, liar artinya diluar prinsip konstitusi,” tambahnya.
Rocky Gerung menilai bahwa munculnya wacana 3 periode ini sebenarnya disponsori langsung oleh Presiden Jokowi.
Baca Juga: Fakarich Guru Trading Indra Kenz Jadi Tersangka Baru, Susul Indra Kenz dan Brian Edgar
Hal ini dibuktikan dari sikap Presiden Jokowi yang dinilai tidak tegas dalam menyikapi banyaknya dukungan perpanjangan masa jabatan presiden.
“Itu keputusan bersama antara Jokowi dan Luhut, jadi memang ambisinya memang ada disitu terus,” ujarnya.
“Jadi gerakan ini gerakan liar yang sistematis, terstruktur yang dibuat di Istana yang dipimpin langsung oleh Presiden, jadi ini gerakan liar yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi,” teragnya.
Lebih lanjut, mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia itu juga mengatakan bahwa hingga saat ini Presiden Jokowi terus berambisi untuk berkuasa dan menjadi presiden.
Ia bahkan menyebut bahwa Presiden Jokowi saat ini tengah gencar menyiapkan strategi untuk bisa memperpanjang masa jabatan hingga 3 periode.
“Ini sinyal yang sangat halus, menunjukkan Jokowi menginginkan perpanjangan jabatan ini,” tuturnya.
“Jadi sekali lagi, kalau dianggap Jokowi menyimpan strategi ya memang, karena dia takut dilengserkan atau diadili setelah berkuasa, jadi dengan mudah kita katakan memang ada perencanaan memperpanjang kekuasaan, kalau kata Amien Rais memang ada rencana politik megalomania,” pungkasnya.***