Novel Baswedan Prihatin dengan Kondisi KPK yang Terkesan Makin Lemah: Kita Semua Nggak Pernah Membayangkan

28 April 2022, 09:29 WIB
Novel Baswedan Prihatin dengan Kondisi KPK yang Terkesan Makin Lemah: Kita Semua Nggak Pernah Membayangkan. /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

KABAR BESUKI - Mantan anggota Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku prihatin dengan kondisi 'almamaternya' saat ini.

Novel Baswedan mengaku prihatin dengan kondisi KPK yang saat ini terkesan semakin lemah sejak diberlakukannya UU KPK yang baru pada tahun 2019.

Novel Baswedan mengaku tak pernah membayangkan sebelumnya jika KPK saat ini terkesan semakin lemah, meski diklaim kuat oleh pimpinan KPK yang menjabat sekarang.

"Sekarang kita semua nggak pernah membayangkan kalau KPK selemah ini, walaupun diklaim kuat oleh pimpinan KPK," kata Novel Baswedan sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 28 April 2022.

Baca Juga: Muannas Alaidid Puji Kejagung Lebih Hebat dari KPK Soal Kasus Korupsi Minyak Goreng: Pakai Pasal Hukuman Mati

Novel Baswedan mengatakan, dirinya mengaku prihatin, sedih, bahkan marah saat KPK diperlemah dengan segala macam cara.

Dia mengatakan, upaya memperlemah KPK dengan berbagai cara merupakan pengkerdilan upaya untuk memberantas maling uang rakyat (korupsi).

"Ketika KPK pada posisi seperti itu, kita semua prihatin, kita sedih, kita marah ketika upaya memberantas korupsi justru malah diakali, dipersepsikan," ujarnya.

Dia juga mengungkapkan, yang bisa dilakukan oleh masyarakat saat ini adalah berkontribusi positif dengan cara yang dapat dilakukan oleh masing-masing individu.

"Apa yang bisa kita lakukan? Masing-masing ketika punya peluang untuk bisa berbuat, kita berbuat di peluang yang ada. Tapi ketika pada saat tertentu peluang itu tidak ada, ya sudah semua orang akan melihat memang nggak ada peluang lagi untuk berbuat," katanya.

Baca Juga: Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat Disebut Jadi Tempat Rehab, Wakil Ketua KPK Temukan Kejanggalan Ini

Lebih lanjut, Novel Baswedan mengakui bahwa dirinya pernah melalui banyak cerita yang tak sepenuhnya indah saat bekerja bersama KPK.

Saat masih menjadi anggota Komisioner KPK, dia kerap mendapat tantangan, intervensi, ancaman, teror, dan lain-lain.

Dia pun juga mengetahui adanya upaya dan kekuatan dari sejumlah mafia dan oligarki di Indonesia yang berusaha merongrong KPK demi menguasai aset sebanyak mungkin demi keuntungan mereka sendiri.

"Saya mengalami banyak cerita ketika bekerja di KPK, pasti ada tantangan, intervensi, ancaman, dan segala macem. Saya pun tahu bagaimana kekuatan mafia-mafia di Indonesia, kekuatan-kekuatan oligarki untuk menguasai, mengambil keuntungan, dan lain-lain," ujar dia.

Baca Juga: Novel Baswedan Ngamuk soal Ketua KPK Beri Penghargaan untuk Istrinya: KPK Dirusak, Melindungi Pelaku

Meski demikian, Novel Baswedan menegaskan bahwa jika hanya fokus pada hasil akhir, dirinya tak akan pernah mampu untuk bekerja keras.

Sebaliknya, dia mengungkapkan bahwa segala sesuatu termasuk memberantas maling uang rakyat (koruptor) harus melalui proses meski tak mudah.

"Tapi ketika kita hanya fokus dengan hasil, kita nggak akan pernah bekerja. Kita nggak akan pernah melihat bahwa 'Oh itu berat, oh itu nggak berat'. Tetapi kalau kita fokus dengan proses, kita akan berkontribusi mengukir sesuatu," ucapnya.

Terakhir, dia juga mengatakan bahwa ketika seseorang tidak berani berproses, orang yang bersangkutan hanya akan mampu mengomentari orang lain di kemudian hari.

"Pada saatnya nanti, kita hanya bisa lihat 'Oh tahu dulu saya berbuat', cuman bisa ngomentarin orang di belakangnya," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler