KABAR BESUKI – Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon kembali melayangkan kritik tajam terhadap pemerintah Singapura usai menolak Ustadz Abdul Somad (UAS) mengunjungi negaranya.
Sebagaimana diketahui, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Singapura, Shanmugam membenarkan bahwa pihaknya menolak UAS untuk memasuki negaranya.
Shanmugam mengklaim bahwa UAS menyebarkan ajaran ekstrimisme dan perpecahan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat Singapura.
Selain itu, Shanmugam juga menyebut bahwa ajaran UAS telah meradikalisasi warganya. Oleh sebab itu, pemerintah Singapura menolak tegas UAS mengunjungi negaranya.
Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon menilai bahwa penolakan Singapura terhadap UAS justru menunjukkan bahwa diplomasi Singapura semakin belepotan.
Tak tanggung-tanggung, Fadli Zon bahkan menyebut diplomasi pemerintah Singapura seperti Banana Republic.
“Diplomasi Singapura semakin belepotan n kualitasnya spt ‘Banana Republic’,” tulis Fadli Zon seperti dikutip Kabar Besuki dari Twitter pribadinya pada 26 Mei 2022.
Hal ini dikarenakan, Pemerintah Singapura mengklaim bahwa sejumlah warga Singapura telah terpapar radikalisme agama setelah menonton video ceramah UAS.
Baca Juga: UAS Malah Dibully Usai Diusir dari Singapura, Said Didu Murka: Miyabi Datang Kalian Dukung
Mendagri Singapura bahkan mencontohkan salah satu kasus warga Singapura yang diduga terpapar ajaran radikalisme dari UAS.
Dia mencontohkan seorang pemuda 17 tahun di Singapura yang terpapar ajaran radikalisme setelah mendengar ceramah dari UAS.
Menurut keterangan Shanmugam, remaja tersebut meyakini bahwa bom bunuh diri adalah bentuk pengorbanan yang dibenarkan agama.
Shanmugam juga menegaskan bahwa UAS ditolak masuk Singapura karena ajarannya bertentangan dengan prinsip yang dianut masyarakat Singapura.
“Jadi bisa anda lihat ceramah Somad telah berdampak di dunia nyata,” kata Shanmugam seperti dikutip dari Strait Times.
“Bahasanya, retorikanya seperti yang anda lihat, sangat memecah belah, sama sekali tidak dapat diterima di Singapura,” tegasnya.***