Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Dispendik Banyuwangi Sepakat Tunda Pembelajaran Tatap Muka

- 4 Januari 2021, 19:55 WIB
Seorang guru mengukur suhu tubuh murid yang akan masuk ke sekolah dalam simulasi pembelajaran tatap muka di SDN Karang Raharja 02 Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 15 Desember 2020.*
Seorang guru mengukur suhu tubuh murid yang akan masuk ke sekolah dalam simulasi pembelajaran tatap muka di SDN Karang Raharja 02 Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 15 Desember 2020.* /ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/rwa/

KABAR BESUKI - Kasus covid-19 yang masih tinggi di Kabupaten Banyuwangi. Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi dan Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur sepakat untuk menunda pembelajaran tatap muka (PTM) dan memberikan waktu kepada sekolah untuk kembali mempersiapkan diri.

Pihaknya sepakat memberikan tenggang waktu kepada sekolah dan Satgas COVID-19 Kecamatan untuk melakukan verifikasi ulang.

Diantaranya verifikasi kesiapan protokol kesehatan, SOP pelaksanaan pembelajaran tatap muka dan validasi dari Satgas Kecamatan.

Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta RCTI 4 Januari 2021, Andin Dikabarkan Sembuh dari Penyakit Koma

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno mengatakan pada dasarnya pihaknya ingin mengedepankan kesehatan dan keselamatan guru, orang tua, siswa dan masyarakat sebelum uji coba PTM digelar.

“Tanggal 4-9 Januari kita tetapkan sebagai persiapan. Kalau lancar, minggu depan kita mulai PTM terbatas, dimulai dari wilayah-wilayah,” ujar Suratno, Senin 4 Januari 2021.

Masih Suratno, jika nantinya sudah siap, dalam penerapannya PTM akan dilaksanakan secara bertahap. Pertama akan dimulai dari jenjang SMP dan kelas atas yakni kelas 4,5 dan 6 SD.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok, 5 Januari 2021: Aries Bersiap Pergi dan Aquarius Gunakan Ketenangan Batin

"Sedangkan untuk jenjang kelas bawah dan TK sementara dianjurkan untuk belajar di rumah sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan. Kemudian untuk kuota siswa yang boleh datang ke sekolah akan mengacu pada zonasi," katanya.

Masih dia, Pengaturan kuota siswa nantinya juga akan berbeda. Perbedaan tersebut mengacu pada tinggi rendahnya kasus Covid-19 diwilayah atau kecamatan yang akan dilaksanakan PTM.

“Kuota nanti situasional. Camat bisa memberikan pertimbangan. maksimum 50 persen. Kita juga masih mengajukan rekomendasi dari ketua satgas Covid 19 untuk teknis dibukanya PTM,” terangnya.

Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Banyuwangi, Istu Handono menegaskan, pihaknya masih belum mengizinkan 57 SMA/SMK yang sebelumnya direkomendasikan untuk kembali beroperasi dan menggelar PTM.

Baca Juga: Kasat Reskrim dan Kasat Polair Polresta Banyuwangi Berganti, Kapolresta Pimpin Acara Pelantikan

"Belum ada PTM ya. Kita masih lakukan pembelajaran online," ujarnya.

Lanjut Istu, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi perihal pemberlakuan PTM.

“Kita masih menunggu hasil vidcon bersama Kepala BNPB dan kepala sekolah. Sementara KBM kita lakukan secara daring,” pungkas Istu.

Untuk diketahui data dari Satgas COVID-19 Banyuwangi, ada sebanyak 221 kasus COVID-19 aktif. Rinciannya sebanyak 63 pasien dirawat di rumah sakit, 5 orang isolasi di Balai Diklat, dan sisanya isolasi mandiri. ***

Editor: Surya Eka Aditama


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah